News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Djarot Yakin Menang Mutlak di 2.000 TPS

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham usai salat jumat di Masjid Cut Meutia, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pihaknya sudah memetakan dukungan pada putaran kedua Pilkada DKI 2017. Berdasarkan pemetaan itu, Djarot optimistis menang mutlak di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS).

Djarot menungkapkan hal itu untuk menjawab pernyataan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang menilai kemenangan Ahok-Djarot pada putaran pertama di lebih dari 400 TPS sangat janggal.

"Kemarin dikaim bahwa di 480 TPS suara Basuki-Djarot di atas 90 persen itu lucu. Nah kami sudah mendata, itu ada lebih dari 2.000 TPS yang suaranya bisa di atas 90 persen," ujar Djarot, di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jumat (24/3/2017).

Baca: Dana Kampanye Ahok-Djarot Sudah Mencapai Rp 12,3 Miliar

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan mesin partai pengusung dan pendukung Ahok-Djarot juga terus bergerak menyosialisasikan program-program Ahok-Djarot kepada masyarakat.

Idrus yakin Ahok-Djarot memenangkan putaran kedua Pilkada DKI.

"Kami sudah menjelaskan bagaimana kalau kami ingin memajukan DKI Jakarta, ya kami berangkat dari konsep program itu," kata Idrus.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, sebelumnya mengungkapkan bahwa ada sejumlah keanehan pada hasil pemungutan suara putaran pertama Pilkada DKI di lebih dari 400 TPS.

Menurut Sandi, keanehan itu muncul karena pasangan nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, serta pasangan Anies-Sandi, sama sekali tidak mendapatkan suara.

"Ada 400 TPS yang suara kami dinolkan. Padahal rasanya tidak mungkin," kata Sandi.

Sandi menyebut hampir semua TPS yang hasil penghitungan suaranya dia nilai anomali itu berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Dia menduga hal itu merupakan bentuk kecurangan yang dilakukan secara masif, sistemik, dan tersturuktur.

Penulis: Jessi Carina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini