TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak kepolisian hingga kini masih menyelidiki penyebab tewasnya Hendra (20), pemuda yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kos Jalan Sultan Iskandar Muda RT 09/01, Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kamis (30/3/2017).
Seorang warga, Maman mengatakan, Hendra menyewa kamar kos milik Abdul Rosyid bersama tiga rekannya.
Mereka adalah Eko Dafitra, Eliyas, dan Efriyata.
Dua nama terakhir menghilang usai Hendra ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Sementara Eko baru pulang bekerja usai penemuan mayat.
Hendra sendiri diketahui merupakan warga Desa Sawah, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Di Jakarta, dia bekerja sebagai karyawan salah satu kafe di Jakarta.
"Dua teman satu kosnya menghilang entah ke mana. Barang-barang mereka juga sudah nggak ada di kosan," ujar Maman.
Sementara itu, sang pemilik kos, Abdul Rosyid dalam keterangannya menyampaikan, sekitar pukul 09.00, dia melihat ada ceceran darah di dalam kamar kos Hendra.
Saat itu, dia melihat Hendra dalam posisi telentang dengan bagian muka ditutupi tumpukan bantal.
Karena curiga terjadi sesuatu, dia pun langsung menghubungi Ketua RT 09/01, Andi Sofyan.
Namun, oleh karena Andi tengah berada di rumah sakit, Rosyid kemudian menghubungi Ketua RT 07/01, Suparman, untuk mengabarkan apa yang terjadi.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Suparman kemudian mendatangi lokasi kejadian.
Bersama seorang warga, Wahyudi, mereka mengecek ke dalam kamar kos korban.
Wahyudi kemudian menghubungi kantor Polsek Metro Kebayoran Lama.
Petugas yang mendatangi lokasi kejadian kemudian memeriksa kondisi Hendra.
Hasilnya, terdapat sepuluh luka tusukan di dada dan satu sayatan di leher korban.
Saat itu, pemuda berambut hitam pendek itu mengenakan celana panjang merah dan kaos warna hitam.
Dia terbujur kaku dengan sekujur tubuh berlumuran darah di atas matras tidur warna merah. Jenazah Hendra lalu diangkut menuju RSUP Fatmawati untuk keperluan autopsi.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan, hingga kini pihaknya telah memeriksa dua saksi. Dia belum dapat memastikan kemungkinan Hendra jadi korban pembunuhan orang dekat.
"Kami masih mendalami keterangan dua saksi untuk mengungkap kronologisnya, dan masih kami cari tahu siapa-siapanya (pelaku itu), apakah orang dekat atau bukan," ujar Budi, Kamis malam.
Hingga Kamis malam, jenazah Hendra masih terbujur kaku di Ruang Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah RSUP Fatmawati.
Somad, petugas kamar mayat, mengatakan, belum ada keluarga atau kerabat yang datang untuk mengurus jenazah Hendra.
"Tadi, jenazah (Hendra) sampai sini sekitar pukul 13.15," katanya.
Sampai malam ini, kata dia, belum ada keluarga yang datang.
"Kalau berdasarkan KTP-nya, kampungnya di Sumatera Selatan," ujar Somad kepada Warta Kota. (Gopis Simatupang)