TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 300 orang masih mengungsi akibat bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
"Sebanyak 300 jiwa masih mengungsi di rumah kepala desa dan kerabat terdekat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Minggu (2/4/2017).
Sejauh ini menurut Sutopo, pengungsi memerlukan bantuan kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.
Baca: Antisipasi Longsor Susulan, Pencarian Korban Hari Pertama Tak Sampai Sore
Dari 35 KK atau 128 jiwa yang terdampak langsung, 100 jiwa berhasil menyelamatkan diri dan 28 jiwa tertimbun longsor.
"Mereka yang berhasil menyelamatkan diri tidak sempat membawa apa-apa saat longsor menerjang rumahnya," jelasnya.
Sedangkan 200 jiwa pengungsi lainnya adalah warga masyarakat di sekitar longsor yang mengungsi karena takut aka nada longsor susulan.
Lebih lanjut ia jelaskan, pengungsi masih trauma karena anggota keluarga yang hilang dan kondisi saat longsor yang menerjang disertai bunyi gemuruh.
Bantuan pun terus berdatangan dari berbagai pihak.
Selain itu rapat koordinasi akan digelar pada hari ini, Minggu (2/4/2017).
Kepala BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur dan seluruh unsur yang ada akan melakukan rapat koordinasi untuk percepatan penanganan darurat.
Posko utama tanggap darurat, masa tanggap darurat, system komando, struktur organisasi tanggap darurat, dan lainnya akan segera ditetapkan untuk memudahkan dalam penanganan tanggap darurat.
Strategi pencarian dan penyelamatan korban dilakukan dengan membagi menjadi beberapa sector.
Alat berat dan personil dibantu anjing pelacak dikerahkan untuk mencari korban. Dapur umum didirikan untuk memberikan bantuan kepada korban. (*)