TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur Jakarta Sandiaga Uno tidak hadir dalam acara debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI, di stasiun KompasTV, pada Minggu malam (2/4/2017).
Ketidakhadiran Sandi lantaran tidak sepakat soal penonton yang hadir dalam acara tersebut.
Pihak pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menginginkan penonton yang hadir adalah bukan pendukung Paslon.
Berapapun jumlah, penonton bukan bagian dari pendukung atau tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua maupun nomor urut tiga.
"Jadi kita tidak ada masalah dengan debatnya tapi kita minta yang hadir dalam debat itu jumlahnya berapapun tapi non pendukung," kata Anies di komplek Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017).
Anies mengatakan, Sandi awalnya akan hadir dalam acara debat bila format penonton diubah.
Karena sebelum acara debat berlangsung, pihaknya kata Anies telah meminta format penonton yang hadir diubah.
"Karena begini jelas pak Sandi akan datang dengan pak Djarot dan kita ingin diskusinya dialognya tentang program, tentang gagasan bukan adu suara antar pendukung," kata Anies.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
Sebelumnya pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tidak hadir pada acara debat di program Rosi di Kompas TV.
Ketika acara dimulai pada sekitar pukul 19.10 WIB, hanya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang muncul di panggung.
Rosi mengatakan, awalnya acara debat itu dirancang untuk dihadiri oleh dua pasangan cagub-cawagub DKI.
"Namun acara ini tidak sesuai rencana. Hingga siang tadi kami mendapat konfirmasi calon nomor tiga tidak hadir," kata Rosi, di acara yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, itu.
Meskipun salah satu pasangan calon tidak hadir, namun acara tersebut tetap berlangsung.
Tidak adanya satu pasangan calon membuata format acara berubah menjadi talkshow.