TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Kecamatan Jagarkarsa, Jakarta Selatan, memutuskan meratakan rumah yang tertimpa longsor di Jalan Pemuda I, Jagarkarsa, pada Senin (3/4/2017) lalu. Perataan rumah itu dilakukan pada Rabu dengan menggunakan eskavator milik Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Rumah tersebut milik Amah yang dikontrakan kepada keluarga Budi. Rumah berukuran 4x6 meter itu sudah berada dalam posisi setengah roboh. Setengah atap dan dinding telah jatuh ke tanah.
Budi dan istrinya Eni, serta anak mereka Rani dan Sintia, serta anak tetangga yang dititipkan pada mereka berhasil selamat pada saat bencana itu terjadi. Namun seorang anak Budi yang lain, yaitu Hilman tewas akibat tertimpa reruntuhan.
Sekretaris Kecamatan Jagakarsa Mundari mengatakan, perataan rumah tersebut karena reruntuhannya menyebabkan aliran air di kawasan tersebut tersumbat. Hal itu membuat wilayah tersebut banjir ketika hujan.
"Sekarang kami sedang lakukan normalisasi saluran. Reruntuhannya membuat macet (saluran)," kata Mundari di lokasi, Rabu (5/4/2017).
Mundari mengatakan, pihaknya telah mendapat persetujuan dari Amah, pemilik rumah Amah, untuk merobohkan rumah itu. Amah, kata Munardi, tidak akan minta ganti rugi.
Mundari menjelaskan, longsor yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu.
Anak Budi, Hilman, sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak terselamatkan karena ada pendarahan yang cukup parah.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi yang mendatangi kawasan tersebut pada Selasa sore memberikan santunan kepada keluarga Budi.
Penulis: David Oliver Purba