News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Dukung Ahok-Djarot, GP Ansor: Kami Tolak Gubernur yang Didukung Islam Radikal

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahok dan GP Ansor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas kala pasangan petahana ini melakukan silaturahmi ke kantor organisasi sayap NU.

"Saya bilang, kalau kita sekarang berpolitik secara kebangsaan harus pegang teguh, jangan anggap ketika Ansor bersikap, memberikan dukungan seakan-akan beri‎ dukungan pada Ahok-Djarot bukan soal saya cinta Ahok Djarot," kata Yaqut di kantor PW GP Ansor DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

Menurutnya, sudah ada pasangan calon lain yang sangat dekat gerakan Islam radikal.

Sehingga mereka merasa perlu menitipkan perjuangan mempertahankan NKRI kepada Basuki-Djarot sebagai bentuk perantara atau wasilah

"Enggak ada alasan saya mencintai Pak Ahok. Pak Ahok Pak Djarot sebagai wasillah sebagai perantara mempertahankan negara ini. Sudah tidak ada pilihan, ini wasilah," kata Yaqut.

Dirinya menjelaskan, wasilah sudah menjadi budaya dalam kehidupan GP Ansor.

Bahkan, karena kepercayaan itu mereka kerap dianggap sebagai bid'ah lantaran sering silaturahmi ke makam. Untuk itu mereka akan mencegah segala kemungkinan membesarkan Islam radikal.

"Saya pastikan politik kebangsaan Ansor NU tidak akan berikan dukungan pada kelompok berpotensi membesarkan Islam radikal. Ada kader Anser Banser dukung kelompok itu laporkan ke saya, besok saya buat pemecatan," kata Yaqut.

Sementara itu Ketua DPW GP Ansor DKI Abdul Aziz mengatakan, salah satu media perjuangan untuk mempertahankan kesatuan NKRI. Sehingga mereka memutuskan untuk mendukung pasangan Basuki-Djarot.

"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," katanya.

Pada kesempatan itu, Azis menyatakan GP Ansor siap mengawal para pendukung Ahok-Djarot dari kemungkinan intimidasi pada saat pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April ini.

"Ansor dihina dari zaman Gus Dur sudah biasa. Dibilang kafir, munafik sudah biasa. Tapi kalau sudah merusak tatanan NKRI dan demokrasi, pasti akan kami lawan," kata Azis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini