TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz menghadiri pengajian akbar bersama 10 ribu orang di Jalan Sentra Primer Timur, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).
Didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Timur KH. Ahmad Sodri, ulama sekaligus ketua pengelola Jakarta Islamic Center, Djan mengajak seluruh peserta pengajian untuk selalu menghadirkan Islam yang sejuk dan rahmatan lilalamin.
"Ibu-ibu Islam itu indah, Islam itu sejuk dan Islam itu rahmatan lilallamin, ibu-ibu harus bisa terus menghadirkan Islam yang seperti itu di tengah-tengah masyakat," kata Djan.
Menurutnya, hal yang sama juga dilakukan saat memilih seorang pemimpin, harus yang membawa banyak kemaslahatan bagi masyarakat, terutama bagi umat muslim.
"Pilih pemimpin yang mencintai Islam," ujar Djan.
Di kesempatan ini Djan juga memberikan santunan kepada 300 yatim.
Lebih lanjut Djan mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat adalah melakukan gerilya khususnya di Jakarta Timur.
"Di Jakarta Timur ini kami khusus hampir setiap hari muter. Diharapkan ada perubahan supaya bisa memberikan hasil positif, kami harapkan suara Pak Agus bergabung ke kami. Karena mereka alirannya sama, Ahlussunnah Wal Jamaah," kata Djan.
Dirinya juga berpesan agar warga menjaga dan menghormati kebiasaan dan adat istiadat. Bukan membiarkan aliran radikal masuk ke dalam kehidupan di Ibu Kota.
"Karena umat Islam jadi mayoritas di Jakarta. Kita ingin Ahlussunnah Wal Jamaah itu dihormati kebiasaan dan adat istiadat, Nabi Muhammad SAW tetap berjalan seperti biasa," kata Djan.
Sejauh ini, kata Djan, sebagai partai berbasis Islam, hanya pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat yang menunjukan komitmen peduli pada umat muslim.
Hal tersebut terlihat dari kesedianya mendatangangi kontrak politik yang berisi komitmen pada umat muslim.
"Cuma dia yang berani teken kontrak politik dengan PPP demi kepentingan umat muslim, yang lain tidak ada," katanya.
Kendati demikian, Djan berharap masyarakat tetap harus bersatu meski berbeda pilihan politik di Pilkada. Menurutnya, jangan sampai hanya perbedaan tersebut masyarakat jadi terpecah belah.