TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mencermati situasi yang berkembang, Relawan Anies-Sandi, Anies-Sandi menilai ada kelompok-kelompok yang ingin menjegal demokrasi.
Hal tersebut disampaikan relawan Anies-Sandi di Sekretariat Brawijaya, Minggu (9/4/2017). Awaludin Relawan Anies-Sandi mengatakan mengganti gubernur atau memilih gubernur baru adalah hak konstitusional warga negara, yang seharusnya dilindungi penyelenggaraannya.
"Namun munculnya berbagai issue SARA, fitnah dan berbagai cara yang tidak dibenarkan oleh hukum dan demokrasi, memperlihatkan minimnya perlindungan pada hak konstitusional warga DKI Jakarta," jelas Awal.
Situasi seperti ini, lanjut Awaluddin, dapat dikatakan dapat dikatakan sebagai keadaan yang hendak menjegal demokrasi. "Relawan Anies-Sandi, menyerukan agar dilakukan konsolidasi menyeluruh, merapatkan barisan, dan kepada pimpinan diharapkan segera dapat mengadakan pertemuan guna membahas situasi buruk yang terjadi," jelas Awaludin.
Zachra Relawan Anies-Sandi, meminta kepada segenap warga DKI Jakarta agar menggunakan hak pilihnya, hak konstrusional dengan bebas dan merdeka. "Sehingga mendapatkan gubernur baru, yakni pemimpin yang dekat dengan warga, mengerti dan menjadikan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya," ujar Zachra.
Ngadiran yang juga relawan Anies-Sandi mengatakan jika menemukan kecurangan, termasuk politik uang, hendak tidak ragu untuk melaporkan kepada aparat yang berwenang. "Demikian halnya jika terjadi intimidasi, berita bohong, fitnah dan sejenisnya, hendaknya segera dilaporkan. Kita semua wajib menjaga agar demokrasi dapat melahirkan pemimpin baru di Jakarta," tandas Ngadiran.