Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berikan penghargaan untuk Ajun Inspektur Polisi Satu Sunaryanto.
Sunaryanto berhasil menyalamatkan korban sandera dan perampokan di dalam angkutan umum kota KWK T 25.
Kedua korban, yakni Risma Oktaviani dan anaknya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz, berhasil diselamatkan dari pelaku, Hermawan (28).
"Luar biasa, dengan dedikasi yang tinggi, dengan pengorbanan yang luar biasa, dengan perhitungan yang matang, yang bersangkutan dapat menyelamatkan rakyat kita dari ancaman kekerasan, yang tidak lain adalah nyawa taruhannya. Oleh sebab itu sekali lagi terimakasih," ujar Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Saat upacara di Mapolda, Iriawan juga memberikan penghargaan kepada beberapa anggota polisi lain di wilayah Polda Metro Jaya yang dinilai berprestasi. Total, ada 23 anggota kepolisian yang diberikan penghargaan.
18 orang diantaranya merupakan anggota Polres Kota Bandara Soekarno Hatta yang berhasil mencegah masuknya narkoba ke dalam Indonesia melalui Bandara Soetta.
Namun ke-18 orang itu diwakili oleh salah seorang anggota Polres Kota Bandara Soekarno Hatta, Aiptu Nugraha.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Menurutnya aksi Sunaryanto dan para anggota yang juga mendapatkan penghargaan hari ini membuat kepercayan masyarakat pada polisi terus meningkat. Kapolda sempat meminta Sunaryanto untuk menjelaskan sedikit tentang langkah yang diambilnya saat melumpuhkan Hermawan (28).
"Aiptu Sunaryanto, tolong kesini sebentar, saya mau tanya-tanya ke bapak. Saya atas nama pimpinan PMJ mengucapkan terimakasih, tepuk tangan untuk Pak Sunaryanto," ujar Iriawan.
Sunaryanto maju menghadap Iriawan. Dia menceritakan kronologis kejadian penyelamatan di dalam angkot yang terjadi pada Minggu (9/4/2017).
Sunaryanto menjelaskan, sempat melakukan negosiasi dengan pelaku. Tapi, negosiasi berlangsung alot. 30 menit berselang, negosiasi tak membuahkan hasil. Sunaryanto memberanikan diri untuk bertindak tegas sebagai aparat. Dia melumpuhkan pelaku dengan timah panas.
"Akhirnya saya koordinasi dengan masyarakat sekitar, saya minta tolong kepada ojek online dan petugas sosial, 'tolong dong mas bantu saya, itu massa yang ada di belakang angkot agar menjauh, kalau saya lumpuhkan agar tidak mengenai yang lainnya'. Terus saya juga bilang ke ojek onlinenya, 'nanti situasi apapun setelah saya tindak dengan pelumpuhan, sebisa mungkin ibunya ditarik, apapun yang terjadi'," ujar Sunaryanto.
Seusai menceritakannya kepada Kapolda, Sunaryano disambut tepuk tangan oleh puluhan anggota kepolisian yang hadir dalam upacara pemberian penghargaa.
"Sekali lagi saya dan keluarga besar PMJ merasa bangga dengan saudara, di tempat lain lalu lintas pernah menjatuhkan citra polri, sementara di PMJ menaikkan citra polri yang kita cintai. Tepuk tangan," tutur Iriawan menutup pidatonya.