News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Ini Daftar Pengeluaran Biaya Kampanye Ahok-Djarot Putaran Kedua Pilgub DKI

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon (paslon) Pilkada DKI Jakarta nomor pilihan dua, Ahok-Djarot melakukan konferensi pers usai melakukan debat publik Pilkada DKI Jakarta 2017 Putaran ke Dua di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017). Dalam konferensi pers tersebut Ahok-Djarot berterimakasih kepada para pendukung dan relawan yang membantu mensukseskan pilkada. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat menyerahkan laporan penggunaan dana kampanye selama putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Sebanyak Rp 31,7 miliar digunakan untuk biaya operasional kegiatan kampanye termasuk pembuatan alat peraga kampanye, penyebaran bahan kampanye, pertemuan terbatas, pembuatan dan biaya operasional di posko-posko Basuki-Djarot, serta transportasi, akomodasi, dan pembuatan iklan-iklan di media cetak maupun elektronik.

"Paling banyak itu untuk pertemuan terbatas ada Rp11,4 miliar, operasional posko ada Rp 8,75 miliar, penyebaran bahan kampanye Rp6,1 miliar dan honor tenaga kerja Rp 2,7 miliar. Jadi empat item itu sendiri aja sudah Rp30 miliar. Sisanya yang kecil-kecil tidak terlalu signifikan," kata Michael V Sianipar Wakil Bendahara Tim Basuki-Djarot di KPU DKI Jakarta, Minggu (16/4/2017).

Baca: Ahok-Djarot Habiskan Rp 27,6 Miliar untuk Kampanye Putaran Kedua Pilgub DKI

Menurut Michael ada sisa sekitar Rp650 juta uang patungan 'kampanye rakyat' yang tersisa.

"Dari Rp650 juta ini sekali lagi seperti putaran pertama sebenarnya tidak ada aturan apakah harus dikembalikan ke kas negara atau bagaimana," katanya.

Dirinya menjelaskan, dalam putaran pertama sisa dana kampanye sekitar Rp4,6 miliar disumbangkan untuk pembangunan RPTRA sampai pembelian bus baru.

Untuk penggunaan sisa dana tahun ini, pihaknya mengaku masih akan berkonsultasi kepada tim pemenangan.

"Nanti akan kita pikirkan kita mau gunakan untuk apa. Ada kemungkinan seperi itu tapi sekali lagi harus kita konsultasikan juga kepada auditor dari KPU sebenarnya aturannya batasannya seperti apa," katanya.

Michael menambahkan, laporan keuangan penggalangan dana kampanye resmi adalah wujud dari pertanggungjawaban Tim Pemenangan Basuki-Djarot bukan hanya kepada rakyat Jakarta, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini