TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengimbau semua kelompok yang bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta menciptakan suasana damai dan aman serta saling menahan diri, tidak saling mencari kesalahan pihak lain dan memprovokasi.
Pun diimbau selama masa tenang Pilkada DKI Jakarta, tidak menyampaikan ujaran kebencian, baik langsung maupun tidak langsung dalam media sosial atau media lainnya.
"PPAD mendukung terselenggaranya Pilkada OKI putaran ke dua yang aman, lancar, luber Langsung Umum Bebas dan rahasia, jujur dan adil, serta dijiwai semangat Demokrasi Pancasila," tegas Ketua Umum PPAD, Letjen TNI (Pur) Kiki Syahnakri kepada Tribunnews.com, Senin (17/4/2017), dalam menyikapi Pilkada yang akan berlangsung dua hari lagi.
"Mengajak dan menghimbau semua komponen bangsa untuk menyadari bahwa pilkada DKI Jakarta akan menjadi barometer bagi kualitas demokrasi kita, maupun stabilitas politik dan keamanan nasional," kata Kiki Syahnakri.
PPAD juga mengajak para pemilik hak suara untuk menggunakan hak pilih sesuai keyakinan, pilihan serta hati nurani masing-masing, tanpa dipengaruh iming-iming apapun.
Pada masa penghitungan suara, PPAD mengimbau semua pihak untuk menghormati hasil penghitungan suara oleh KPUD.
Karena pada hakekatnya pemenang Pilkada adalah warga masyarakat DKI Jakarta sendiri dan seluruh rakyat Indonesia, serta Demokrasi Pancasila.
Masa paska Pilkada, imbuhnya, semua pihak agar merajut kembali persaudaraan antar individu maupun antar kelompok/organisasi kemasyarakatan.
"Segala bentuk keberatan terhadap hasil Pilkada agar diselesaikan melalui jalur hukum," ujarnya.
Kepada penyelenggara Pilkada, yakni KPUD, Bawaslu, DKP serta aparat keamanan TNI maupun Polri dan aparat penegak hukum dihimbau agar melaksanakan tugas mulia ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan tetap konsisten menjaga integritas, netralitas, dan profesionalitas.
"Mengajak semua komponen bangsa agar sama-sama berupaya mendinginkan situasi, mencegah kemungkinan terjadinya kerusuhan masal, serta menjaga keutuhan bangsa dan negara," ujarnya.