TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-PDI Perjuangan memahami,sah-sah saja setiap tim kampanye mengeluarkan hasil survei. Namun, ada batasan etika politik, kredibilitas lembaga survei, dan pertanggungjawaban secara metodologi bahwa hasil survei tersebut bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan akurasinya.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tidak terlalu menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA.
"Denny JA memang piawai di dalam memanfaatkan momentum politik. Pilkada putaran pertama menjadi bukti bagaimana survei Denny JA hanya menjadi alat pemenangan, sehingga hasilnya pun meragukan,” ujar Hasto dalam pernyataannya, Senin (17/4/2017).
Hasto kemudian membeberkan pengalamannya bagaimana di dalam Pilkada Serentak 2015 lalu ditawari jasa oleh Denny JA.
"Saat itu saya ditawari Beliau, bagaimana PDI Perjuangan bisa memenangkan Pilkada serentak tanpa keluar uang, bahkan saya ditawari dapat uang. Begitu motifnya sudah dana, tawaran jasa pemenanganpun tidak saya layani," ungkap Hasto.
Hal yang lebih memrihatinkan, menurut Hasto, hasil survei yang masih harus diuji kebenarannya tersebut kini dijadikan klaim kemenangan.
"Sekarang dijadikan klaim kemenangan, bahkan sebelum pilkada berlangsung sebagaimana disampaikan oleh pidato Bapak Prabowo yang terkesan tendensius dan terlalu menyudutkan pasangan Ahok-Djarot," pungkas Hasto.
Hingga berita ini diturunkan, tribun belum mendapat tanggapan dari pihak LSI Denny JA.