Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Deden Hidayat Maulana (31) korban meninggal tersambar petir di Gunung Prau, Dieng rupanya baru pertama kali melakukan pendakian gunung.
Hal tersebut diungkapan Kakak Deden, Wahyu Mulyana (40), usai pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 1, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (24/4/2017).
"Justru ini buat saya, baru pertama kali dia (Deden) mendaki gunung," kata Wahyu Mulyana.
Bahkan menurutnya, Deden sempat meminjam tas besar (carrier) kepadanya tepat seminggu sebelum Deden bersama kesebelas rekannya melalukan pendakian ke Gunung Prau.
"memang seminggu yang lalu dia ngomong ke saya mau minjem tas gede (carrier), karena memang saya yang sering naek gunung kan," ungkapnya.
"Saya tanya dia mau naik gunung mana, Gunung Dieng katanya, saya bilang Gunung Dieng mah tempat wisata bukan gunung kayak merbabu atau ke semeru, jadi pakai tas biasa aja," turut Wahyu sembari menceritakan ulang saat sang adik meminjam tas.
Sang Kakak pun sempat mengira bahwa kepergiam sang adik ke Gunung Prau, Dieng merupakan bagian dari pekerjaan.
Lantatan bekerja di bagian multimedia, Deden sering mencari spot foto untuk referensi desain.
"Setahu kami baru pertama kali. Dan saya pikir karena kerjaan dia kan bagian multimedia gitu, mungkin dia nyari spot-spot foto yang bagus atau gimana gitu, jadi nggak ada firsat," jelas Wahyu.
Dikabarkan sebelumnya, Deden Hidayat Maulana (31) bersama kesebelas rekannya melakukan pendakian ke Gunung Prau, Dieng, Jawa Tengah.
Saat berada di puncak gunung, Deden dan rekan lainnya tersambar petir.
Deden merupakan satu dari tiga korban tewas tersambar petir, Minggu (23/4/2017). Dua korban lainnya adalah Aditya Agung Darmawan (30) dan Adi Setiawan (31), keduanya warga Cipinang Muara, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.