Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, diketahui pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno, memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Suka atau tidak suka atas hasil pilkada, kata Juru Bicara Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow, semua pihak harus menerima kemenangan Anies - Sandi, karena kemenangan tersebut ditentukan melalui proses yang demokratis.
"Kita sudah memilih pemerintahan yang baru dengan cara demokratis, itulah hasilnya, harus sama-sama kita dukung. Kita harus mendewasakan diri untuk menerima sesuatu yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita," ujar Jeirry kepada wartawan usai ia mengisi diskusi di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Untuk membangun Jakarta, tidak hanya warganya yang harus berusaha dengan cara menerima hasil pemilihan, Anies - Sandi dan para pendukungnya juga harus mendorong hal tersebut dengan cara menyudahi segala permasalahan yang terjad selama proses Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Karena Pilkada DKI ini dipenuhi dengan berbagai macam, penuh ketegangan, kemudian marak sekali penggunaan isu SARA, terutama agama, kita berharap ini berhenti di sini, tidak usai lagi digunakan," katanya.
"Pemimpin terpilih ini punya tugas yang cukup berat, untuk merajut kembali luka luka yang sudah sempat tergores, khususnya di masyarakat, antar kelompok masyarakat," ujarnya.
Harus diakui juga, proses pilkada telah menimbulkan pengkotak-kotakan tidak hanya antar satu agama dengan yang lain, akan tetapi juga antar kelompok di dalam suatu agama. Ia menyebut proses tersebut juga telah membuat rumah-rumah ibadah diklaim oleh salah satu kelompok saja.
"Ini tidak boleh ini, jadi menurut saya harus ada dialog, dibuatkan suatu forum dalam tanda petik rekonsiliasi, mengingatkan bahwa soal itu adalah soal pilkada, sekarang kita harus konsentrasi membangun Jakarta," terangnya.