Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat mengibaratkan kekalahan dirinya dan Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI putaran kedua, layaknya pertandingan sepakbola pada Piala Dunia tahun 1974.
Ia mengumpamakan dirinya dan Ahok sebagai timnas Belanda, sedangkan pasangan cagub dan cawagub lainnya yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai timnas Jerman Barat.
"(Saya dan Ahok itu) seperti (sepakbola) tahun 74, saat Jerman Barat melawan Belanda pada Piala Dunia," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).
Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh timnas Jerman Barat tersebut, malah yang dikenal sebagai 'pemenang tanpa mahkota' adalah timnas Belanda.
"Justru yang dikenal itu bukan Jerman Barat yang menjadi pemenang (dalam Piala Dunia itu), tapi Belanda," jelas Djarot.
Hal tersebut kata mantan Wali Kota Blitar itu lantaran timnas berjuluk 'Die Oranje' melakukan revolusi sepakbola melalui sang pelatih timnas Rinus Michels dan seorang ujung tombak timnas tersebut, Johan Cruyff.
Revolusi tersebut dikenal sebagai Total Football, Michels sendiri dijuluki sebagai penemu The Total Football, sementara itu Johan Cruyff dijuluki The Total Footballer.
"Kenapa? Karena dia (Belanda) melakukan revolusi sepakbola, (pemainnya) Michels dan Johan Cruyff menggunakan Total Football," kata Djarot.
Oleh karena itu, politisi PDI Perjuangan itu menegaskan total football yang diterapkan timnas The Netherland tersebut menunjukkan bahwa yang akan dikenang adalah kinerja, keberanian, kejujuran hingga kesungguhan dalam menjadi pelayan warga DKI.
"Jadi yang dikenang adalah kinerja, keberanian, kejujuran dan kesungguhan untuk secara total melayani Warga Jakarta," kata Djarot.