TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sempat mengeluh kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, soal kemacetan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat bertemu Ahok dalam acara Musyawarah Rembuk Nasional di Hotel Bidakara, Rabu (26/4/2017) kemarin.
Kawasan Pancoran menuju Jalan Gatot Subroto kini memang sering dikeluhkan masyarakat, karena macet parah.
Salah satu penyebabnya adalah sedang dibangunnya flyover (FO) Pancoran.
Ahok mengaku mengingatkan Jokowi, bahwa kemacetan di Pancoran telah mereka putuskan ketika menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2014 lalu.
Menurutnya, saat Jokowi menjabat gubernur dan Ahok menjadi wakilnya, mereka memutuskan membangun flyover Pancoran.
"Saya kemarin ketemu Pak jokowi. Dia mengeluhkan Pancoran yang macet. Aku ingatkan, 'Kan dulu kita yang putuskan, Pak'," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/4/2017)
Ahok menjelaskan, konsultan pembangunan pernah menyampaikan kepadanya dan Jokowi, bahwa pembangunan FO jika dibangun sekaligus tanpa terputus, kemacetan bisa mencapai 80 persen.
Ia menjelaskan, kemacetan di Pancoran bisa saja tidak separah sekarang atau hanya berkisar 20 persen dari rencana pembangunan FO. Namun, pembangunannya memakan waktu lama.
"Mau macet 20 persen dengan bangun pelan tapi nambah mobil terus, sama aja," kata Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan, saat itu ia dan Jokowi sama sekali tidak memikirkan pembangunan FO Pancoran yang menyebabkan kemacetan parah, berpengaruh terhadap kegiatan politik mereka.
"Kami enggak hitung cost politik. Enggak ada keuntungan politik. Yang penting jalan aja buat perbaikan. LRT, MRT, underpass. Biar aja lah Jakarta macet, nanti juga enak," tutur Ahok. (*)