News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seekor Buaya Disandera Warga Kembangan Tuntut Pemiliknya Bayar Uang Lelah

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raswin dan buaya yang ditemukan dan ditangkapnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga komplek Walikota Jakarta Barat mengaku buaya peliharaannya lepas, usai warga Jalan H Sodon di Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dihebohkan dengan tertangkapnya seekor buaya di sawah.

Sebelumnya seekor buaya ditangkap warga di lahan sawah di Jalan Haji Sodon, RT 9/3, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (27/4/2017) sore.

Cicih (50), seorang warga, mengatakan, ada 2 laki-laki yang sudah datang ke lokasi penemuan buaya usai penangkapan.

"Sore kemarin mereka datang, lalu tadi pagi datang lagi kesini sambil bawa gerobak buat angkut buayanya," kata Cicih ketika ditemui Wartakotalive.com di lokasi, Jumat (28/4/2017).

Kedua orang itu merupakan ayah dan anak.

Mereka mengaku buaya yang ditangkap warga adalah miliknya.

"Kami kesal juga kalau benar itu buaya mereka," kata Cicih.

Makanya untuk sementara kami tolak.

Warga menyandera buaya sampai pemiliknya memberi uang tebusan.

Menurut Cicih, letak Komplek Walikota Jakarat Barat tak jauh dari sawah lokasi penemuan buaya.

Cicih menduga buaya itu mengikuti aliran kali Cantiga dari Komplek Walikota sehingga bisa sampai ke wilayah sawah di Jalan H Sodon.

"Harusnya kalau tahu buayanya lepas bilang dong. Kan ngeri. Untung lagi tak ada anak kecil di sawah. Buaya sebesar ini kan bisa menerkam anak kecil," kata ujar Cicih.

Buaya yang disandera warga sampai pemiliknya bayar uang capek. (Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Beruntung lagi wilayah pemukiman padat di Jalan H Sodon tak sedang banjir.

Sebab apabila banjir bisa mencapai 50 centimeter.

"Kalau lagi pas banjir lebih bahaya. Bisa berenang masuk ke pemukiman warga itu buayanya," ucap Cicih.

Makanya Cicih merasa pemilik buaya perlu memberi uang sepantasnya untuk warga setempat.

"Kan bahaya itu yang menangkapnya juga. Sampai diserang begitu," kata Cicih.

Raswin (60) yang menemukan dan menangkap buaya, juga baru akan melepas binatang itu setelah pemiliknya memberi sejumlah uang.

Sampai sore ini, Jumat (28/4/2017), buaya sepanjang 1,5 meter masih diikat warga di gang sempit.

Warga mengikat seluruh kakinya dengan kain yang saling berkait.

Tali itu diikatkan ke sebuah pagar.

Bahkan sebuah tali jemuran tebal juga ditambahkan untuk memperkuat ikatan di tali, kaki, serta mulutnya.

Matanya ditutup dengan berbagai jenis kain. Bahkan ada sebuah celana dalam yang ditaruh untuk menutupi mata buaya itu.

Dari salah satu kaki buaya tampak keluar darah.

Akibat tebasan golok saat penangkapan.

Warga terus berdatangan untuk menonton buaya itu.

Anak-anak kecil datang lalu berfoto bersama buaya, ada pula yang mengelus-elus kulitnya.

Sementara buaya mulai kerap mengamuk. Membanting tubuhnya ke kiri dan ke kanan dengan keras.

Dia sudah diikat nyaris 16 jam, sampai sore tadi.

Beberapa kali buaya itu buang air besar (BAB). Warga menyiramnya dengan air lewat selang.

Saking lamanya buaya itu ditaruh di gang pemukiman warga, sekumpulan anak yang dari pagi menontonnya mulai menciptakan lagu dengan kata 'buaya'.

Lagu asal yang dibuat, lalu menaruh kata buaya di liriknya.

Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini