News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ahok

Ahok Ditahan, Pukulan Keras untuk Megawati: Kesedihan yang Tak Bisa Diungkapkan

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menunjukkan jari usai menggunakan hak pilih di TPS 27, Kebagusan, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Basuki Tjahaja Purnama hadir bersama keluarga ke TPS untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Megawati selaku ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhinya angkat bicara terkait penetapan vonis dua tahun penjara terhadap Ahok.

Semenjak pilkada putaran kedua, Megawati tak tampak banyak bersuara di media.

Kemarin, Selasa (9/5/2017), Gubernur DKI Jakarta ini telah dinyatakan sebagai tersangka atas kasus penodaan agama.

Ahok dinilai bersalah oleh hakim dengan vonis dua tahun penjara dan langsung dilakukan penahanan.

Vonis yang dibacakan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan itu menyangkakan Ahok dengan pasal 156a KUHP.

Awalnya, setalah Ahok divonis 2 tahun penjara, Ahok dibawa ke Rutan Kelas 1 Cipinang.

Namun, mantan Bupati Belitung tersebut dipindahkan ke tahanan Markas Brimob Kelapa Dua Depok, atas permintaan Kepala Rutan Cipinang dengan alasan keamanan, Rabu (10/5/2017) dini hari.

Terkait apa yang dialami Ahok, Megawati ungkapkan hal mengejutkan.

Dilansir dari Kompas.com, Megawati Soekarno Putri mengaku terenyuh melihat warga yang bersimpati, terus berdatangan ke lapas tempat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kalau saya terenyuh. Sebuah kesedihan yang tidak bisa diungkapkan," kata Mega saat menghadiri peresmian Kantor Sekertariat PDI Perjuangan, Rabu (10/5/2017) di Mataram Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Megawati bercerita, ada seorang yang berkata, bagaimana kalau Ahok tidak ada?

Bagaimana anak-anak bisa bersekolah? Bagaimana cara berobat?

Mega lalu mengkaitkan soal kepemimpinan.

Dia menegaskan mencari seorang pemimpin itu tidak gampang.

Menurut Mega, dirinya juga sering ditanya mengapa memilih Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Kenapa ibu memilih dia (Ahok)? Karena saya mau mempunyai pemimpin rakyat, pemimpin pemerintahan bukan pemimpin agama," kata Mega.

Mega pun melanjutkan ceritanya saat melihat jalannya sidang vonis Ahok.

"Kemarin diputuskan kan sidangnya, disuruh masuk langsung. Tapi yang saya lihat apa? Koneksitas antara mereka yang mencintai dengan yang dicintai rakyatnya. Rakyat DKI datang," tambah dia.

(Kompas.com/Karnia Septia/TribunWow.com/Woro Seto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini