Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinding merah muda pada rumah berlantai dua tersebut tampak kusam mengelupas. Pagar putih yang dilapisi fiberglass yang melindungi rumah tersebut tampak terkunci gembok dari dalam.
Tidak jauh dari pagar itu terdapat pintu putih yang menempel pada tembok ubin hijau. Pintu yang menghadap ke barat tersebut tampak tertutup rapat.
Rumah tersebut adalah milik keluarga saksi kasus percakapan berunsur pornografi, Firza Husein, di jalan Makmur, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Rumah itu tampak sepi, padahal pada Februari lalu rumah ini sempat ramai, setelah belasan aparat dari Direskrimsus Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di rumah itu. Penggeledahan ini dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti terkait kasus itu.
Menurut warga sekitar rumah tersebut memang selalu sepi dalam beberapa bulan terakhir. Firza Husein dikabarkan sudah tidak tinggal lagi di rumah itu.
"Iya dia emang sudah jarang kelihatan di rumah itu. Pas tinggal di situ juga orangnya tidak pernah ngobrol," ujar tetangga, Tina.
Menurutnya Firza, selama ini hanya menumpang di rumah yang dimiliki oleh ayahnya, Husein Maskati itu. Justru di rumah tersebut, lebih sering ditempati oleh adiknya Fifi.
Menurut Ketua RT setempat, Mat Yasin, Firza memang tidak tinggal di rumah tersebut. Dirinya hanya sesekali menginap di rumah tersebut.
“Dasarnya memang tidak tinggal di sini, entah di Palu atau di mana tidak tahu,” ujar Yasin.
Dirinya hanya mengetahui bahwa rumah tersebut adalah milik ayah Firza, Husein Maskati.
Ketika dikonfirmasi, Fifi Husein membenarkan bahwa kakaknya sudah tidak tinggal di rumah tersebut. Menurut Fifi, kakaknya sudah tidak tinggal sejak pemanggilan pertama sebagai saksi pada kasus percakapan berunsur pornografi yakni pada 25 April lalu.
"Sudah tidak ya karena beliau sebelum pemanggilan pertama posisinya sudah berada di Palu," ujar Fifi.
Fifi mengatakan bahwa alasan Firza tinggal di Palu agar lebih dekat dengan anak dan cucunya menjelang bulan Ramadhan. Orang tua Firza juga tinggal bersama dirinya di Palu.
Menurut Fifi, Firza datang ke Jakarta hanya untuk menghadiri pemanggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya pada hari ini. Selama menjalani pemeriksaan, Firza pulang pergi Jakarta dan Palu.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya memanggil Firza pada hari ini, Selasa (16/5/2017). Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana ini dipanggil bersama dengan perempuan bernama, Emma.
Nama Emma mencuat karena dirinya diduga menjadi lawan bicara Firza Husein pada obrolan yang membicarakan tentang Rizieq Shihab. Obrolan keduanya viral di media sosial setelah diunggah oleh sebuah akun di Youtube.
Mengenai hubungan antara Emma dan Firza, Fifi menyebut bahwa keduanya berada dalam satu pengajian. Namun dirinya menyangkal bahwa Firza melakukan komunikasi intens dengan Emma.
"Kedekatan dengan Firza dan Emma hanya sebatas teman pengajian seperti biasa tidak spesial. Tidak seperti yang diberitakan bahwa dekat bahwa yang mengkomunikasikan," jelas Fifi.
Namun dalam kesempatan itu, Fifi tidak menyebut, bahwa Firza dan Emma satu pengajian di bawah asuhan Rizieq Shihab. Padahal menurutnya Firza selama ini sering mengikuti pengajian yang digelar oleh Rizieq Shihab.
"Keduanya hanya hubungan antara guru dan murid, Habib Rizieq punya pengajian di Petamburan dan Megamendung," tambah Fifi.
Hubungan keduanya menurut, Fifi hanya silaturahmi antara Ustadz dan murid.
Sementara itu menurut Fifi, selama ini anak dan cucu Firza yang tinggal di Palu selalu memberikan dukungan. Bagi mereka kasus ini tidak terlalu berpengaruh terhadap keseharian hidup mereka.
Anak dan cucu Firza tidak percaya bahwa orang tua mereka melakukan hal seperti itu.
Seperti diketahui, Firza pernah dua kali menikah dan terakhir dengan Yusuf Alkadrie. Dari hasil pernikahan keduanya itu Firza memiliki seorang anak perempuan.
Namun Yusuf telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Sebelum dengan Yusuf, Firza telah menikah dan memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan.
"Mereka semua tabah karena mereka tahu ibunya kesehariannya seperti apa. Jadi terlalu berpengaruh," ucap Fifi.
Namun Fifi, mengatakan bahwa selama ini pandangan negatif justru datang dari masyarakat sekitar. Menurutnya hal ini karena masyarakat tidak mengetahui keadaan sebenarnya yang dialami Firza.
Sejauh ini keluarga besar Firza ingin kasus ini cepat selesai. Mereka berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini serta menangkap pelaku yang menyebarkan percakapan berunsur pornografi itu.
"Kami tidak ingin berlarut-larut. Ingin ya biar yang menyebarkan konten siapa itu harus diusut," tegas Fifi.
Menurutnya selama ini, Firza telah sangat kooperatif menjalani pemeriksaan di kepolisian. Dirinya pernah mangkir sekali pada pemanggilan pertama karena alasan sakit.
Saat itu Firza disebutkan mengalami sakit gigi. Tim Kuasa hukum menyampaikan secara lisan dan tertulis bahwa kliennya tidak bisa hadir.