TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran menghanguskan bangunan stasiun klender sekitar pukul 07.20 WIB,Jumat (19/5), dimana kondisi stasiun pada saat itu tengah melayani aktifitas penguna kereta api.
Upaya pemadaman pun membuat petugas damkar mengerahkan sekitar 12 mobil untuk memadamkan api.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.05 WIB oleh Suku Dinas Kebakaran Jakarta Timur.
Dalam kebakaran ini menghanguskan diantaranya loket penjualan tiket, mesin pengatur pejalan kaki, serta ruangan kepala stasiun klender dan ruangan administrasi.
Atas kejadian tersebut penguna kereta api yang melewati stasiun klender terpaksa tertahan kurang lebih satu jam setelah terjadi kebakaran tersebut.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia, Agus Komarudin menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna kereta api maupun commuterline, karena terjadi gangguan perjalanan yang disebabkan oleh kebakaran di sekitar stasiun Klender.
"Penyebab kebakaran sedang kami teliti, yang jelas mulai titik api pukul 07.20 WIB," kata Agus di Stasiun Klender, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017).
Agus menuturkan, awalnya petugas mengupayakan secara manual untuk memadamkan api yang mulai membesar.
Namun tidak bisa sehingga menyebabkan hampir 90 persen gedung yang berada di Stasiun Klender terbakar.
"Awalnya kita upayakan secara manual dari petugas, tetapi tidak bisa sehingga mengakibatkan 90 persen stasiun terbakar," tutur Agus.
Hal-hal yang menjadi hambatan dari kebakaran ini, menurutnya Stasiun Klender tidak bisa melayani penumpang sampai dengan Sabtu (20/5/2017) esok.
"Sampai dengan besok tidak dapat melayani penumpang, khusus penumpang KRL nanti dilayani di Stasiun Jatinegara atau Buaran yang terdekat," katanya Agus.
Lebih lanjut, Agus mengatakan Stasiun Manggarai saat ini sudah bisa dilalui Kereta Api jarak jauh atau Commuterline pada pukul 08.55 WIB, tetapi penumpang dialihkan ke Stasiun Jatinegara atau Buaran yang berada tidak jauh dari Stasiun Kelender.
Diperkirakan aktifitas stasiun akan kembali normal dua hari kedepan setelah adanya kejadiannya ini.