News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesta Homo di Kelapa Gading

Gay Penari Telanjang Jadi Tersangka

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaum Gay

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Wild One. Itulah nama acara pesta seks kelompok homoseksual di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang digerebek polisi pada Minggu (21/5/2017) malam.

Setidaknya 141 orang yang berada di ruko tiga lantai tersebut digiring ke Polres Metro Jakarta Utara, namun setelah dilakukan pemeriksaan hanya 10 orang dijaring sebagai tersangka kasus pornografi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakut AKBP Nasriadi mengatakan acara The Wild One itu berlangsung di sebuah tempat berkedok fitness centre (pusat kebugaran) di Ruko Kokan Permata Blok B 15-16, Kelapa Gading, RT 15, RW 03, Kelapa Gading Barat.

Para pengunjung harus membayar Rp 185 ribu untuk mendapat beberapa fasilitas.

Di lantai satu terdapat sarana fitness, lantai dua ada pertunjukan tari telanjang yang dimainkan empat orang, sedang lantai tiga dan empat terdapat spa.

"Di lokasi spa para homoseksual tersebut berendam dan melakukan perbuatan homoseksual," kata Nasriadi.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa kondom, tiket, rekaman kamera pengawas (CCTV), fotokopi izin usaha, uang tips penari telanjang, kasur, iklan acara The Wild One, serta telepon genggam.

Selain pengujung, polisi menangkap CDK (40) sebagai pemilik usaha, N (27) dan DPP (27) sebagai resepsionis, dan RA (28) petugas keamanan.

Penari telanjang gay dan gigolo yang diamankan yaitu SA (29) penari, AS (41) dan SH (25) pasangan homoseksual, BY (20) dan R (30) instruktur fitness, serta TT (28) perancang busana.

Tersangka R (30), penari telanjang, mengaku mendapat upah Rp 1,1 juta per hari kerja. Ia hanya bisa tertunduk lesu ketika diharuskan menggunakan pakaian tahanan Polres Metro Jakarta Utara.

Ia mengakui bekerja sebagai penari telanjang di tempat yang dikelola oleh PT Atlantis Jaya. Fitness Centre yang mengantongi izin hingga 2018 tersebut menyediakan sarana dan prasarana pornografi.

"(Sebagai) Sexy dancer. Setiap penari dapat upah berbeda. Saya Rp 1,1 juta," kata tersangka R.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono menuturkan tempat itu mengantongi izin sebagai fitness centre.

"Tapi di lantai 1, tempat fitness, kosong. Pada saat ke lantai 2 ada beberapa pria karena di lokasi terdapat arena tarian telanjang," ujar Dwiyono.

Ditambahkan, di lantai tiga merupakan dark room karena ruangan gelap. Ada 16 bilik kecil atau kamar untuk aktivitas seks.

Sedangkan lantai empat diduga sebagai kolam pribadi para pasangan homo, disebut VVIP Yacuzi.

"Kita cek di lantai 3, gelap. Namun, ada kamar-kamar yang dipakai untuk pesta seks. Kami temukan kondom bekas pakai," ujar Dwiyono.

Ketika terjadi penggerebekan ada seorang pria yang berusaha kabur dari lokasi. Seorang petugas keamanan (sekuriti) ruko mengaku didatangani pria berbadan atletis dalam kondisi telanjang.

"Ada yang lari-lari nggak pakai baju. Nyamperin minta celana tapi ya nggak ada, nggak dikasih. Orang itu kemudian diusir. Nggak tahu dia berhasil kabur atau ketangkap polisi," ujar seorang sekuriti setempat.

Kostum khusus
Pengunjung yang bersedia ikut menari telanjang di acara The Wild One mendapatkan hadiah kaus dari penyelenggara.

"Ada dua tamu yang bersedia menari. Setelah tamu berani menari, dapat hadiah kaus," ujar AKBP Nasriadi.

Kaus berwarna merah sedang lengan panjang warna hijau. Terdapat kaca mata karet, laiknya sosok Robin dalam film Batman.

Kostum itu, ucap Nasriadi, disiapkan penyelenggara sebagai variasi untuk mempertontonkan tarian telanjang.

Ruko yang diduga dipakai kelompok homoseks itu pernah digeruduk oleh ormas Front Pembela Islam (FPI) pada lima bulan lalu.

"Dulu ruko ini pernah disamperin sama FPI," ujar Robi, pegawai yang berkantor di sebelah ruko tempat pesta seks.

Menurut Robi, saat itu tiga anggota FPI diterima oleh perwakilan pengelola tempat fitnes tersebut.

"Habis didatangi, ruko ini sempat tutup sampai 10 hari. Eh habis itu ramai lagi," jelas Robi.

Robi mengatakan FPI sempat memasang banner putih yang melarang tempat fitnes itu beroperasi.

Tidak tampak papan nama pada ruko empat lantai berwarna cokelat tersebut.

Menurut petugas sekuriti, Maman, ruko tersebut selalu ramai setiap malam akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu.

Dia mengungkapkan tamu yang datang semuanya pria.

Maman mengaku tidak tahu ruko tersebut menjadi tempat pesta seks para homoseksual. Ia hanya tahu ruko tersebut fitness centre dan spa.

"Soalnya izinnya adalah tempat fitnes dan spa, jadi saya mengira emang orang-orang itu olahraga," tambahnya. (tribunnetwork/den/fah)

Tak Ada Narkoba di Lokasi
Lokasi yang dipakai untuk pesta seks para homoseksual di sebuah ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara, sudah operasional selama tiga tahun.

Namun kegiatan menyimpang baru dilakukan pada setahun terakhir.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Dwiyono, menyebut pemilik ruko memiliki izin fitness centre sejak 3 tahun lalu.

"Dari hasil interogasi, kegiatan ini (fitness center) sudah 3 tahun lalu. Tapi mulai digunakan kegiatan ini (pesta homoseks) setahun lebih," ucapnya.

Polisi akan melakukan tes urine terhadap 141 orang yang diamankan di ruko tersebut. Tes urine itu dilakukan untuk melihat adanya indikasi narkotika dalam penggerebekan itu.

Menurut Dwiyono, saat penggerebekan tidak ditemukan narkoba.

"Tidak ada narkoba. Tes urine ini untuk mendalami apakah ada penyalahgunaan narkoba di sana," ujarnya.

Menyinggung omzet acara itu, Kapolres menyebut angka Rp 26 juta. Angka itu berdasarkan harga tiket Rp 185 ribu dikalikan jumlah pengunjung yang datang.

Setelah membayar biaya masuk, mereka mendapatkan handuk, kondom, dan minyak pelicin. Mereka diperkenankan untuk menggunakan fasilitas ruko berlantai empat tersebut.

Alat kontrasepsi tampak bertebaran di tempat pembuangan sampah seberang ruko. Bungkus alat kontrasepsi tersebut tampak bertuliskan, "Pleasure Plus: Kondom Laki-laki."

Bungkus tersebut tampak terbuka dan berwarna merah.

Tempat pembuangan sampah tersebut berada sekitar 10 meter di seberang lokasi penggerebekan. (tibunnetwork/den/fah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini