TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Beberapa hari lagi bulan suci Ramadan tiba. Menjelang puasa ini, harga jengkol di wilayah Tangerang mengalami kenaikan.
Bahkan kenaikannya terasa signifikan. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala PD Pasar Jaya Kabupaten Tangerang, Jamal.
"Harga jengkol naik di pasar - pasar tradisional di Kabupaten Tangerang," ujar Jamal kepada Warta Kota, Selasa (23/5/2017).
Jamal menyebut pihaknya terus memantau kenaikan harga jengkol yang meroket itu. Dan juga dengan harga - harga komoditas lainnya.
"Kami terus lakukan pengecekan apa saja kebutuhan masyarakat yang naik menjelang Ramadan dan disaat Puasa nanti. Dicari penyebab dan solusinya," ucapnya.
Mamat (42) satu dari pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga ini. Ia merupakan pedagang jengkol yang biasa membuka lapaknya di Pasar Sepatan, Kabupaten Tangerang.
"Naiknya parah, mendekati harga daging sapi. Sekarang harga jengkol sudah Rp. 80.000 per kilonya," kata Mamat.
Menurut Mamat, kenaikan harga tersebut berdampak pada kuantitas penjualan.
Lelaki berusia 42 tahun ini mengaku sebelum terjadi kenaikan harga, biasanya per hari bisa menghabiskan dua kwintal jengkol.
Namun saat ini hanya menghabiskan puluhan kilo saja per harinya.
Ia pun mengkhawatirkan akan terus terjadi kenaikan harga.
"Kalau harganya Rp. 80.000 per kilo otomatis pembeli berkurang. Banyak masyarakat juga yang mengurangi pembelian," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Topik (38) satu dari pedagang jengkol.
Ia menuturkan kenaikan harga jengkol ini karena pasokan dari daerah berkurang.
"Kenaikan tahun ini sangat tinggi, harga normal sebelum kenaikan itu hanya Rp. 20.000 sampai Rp. 30.000 per kilonya," papar Topik.