TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menunda kepulangan ke Indonesia. Dia memandang kasus pornografi terkait percakapan mesum di aplikasi media sosial WhatsApp yang diduga melibatkan dirinya direkayasa.
Baca: Buni Yani Tiba di Pengadilan Negeri Bandung
Berdasarkan informasi dari pihak imigrasi, aparat kepolisian mendapati visa Rizieq di Arab Saudi akan habis pada 12 Juni 2017. Semula, dia berada di negara itu untuk menunaikan ibadah umrah, namun sampai kunjung batas waktu di visa berakhir, tak kembali ke tanah air. Rizieq dikalim menggunakan visa khusus kunjungan dari tanpa masa kedaluwarsa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD FPI Jakarta, Novel Chaidir Bamukmin, mengatakan Rizieq menolak pulang ke tanah air karena tidak ada kepastian kasus pornografi akan dihentikan. Sehingga, Rizieq memutuskan untuk lebih lama berada di Arab Saudi.
“Sebetulnya hari ini beliau pulang, tetapi dikarenakan polisi tidak memberikan SP3 terhadap rekayasa yang dibuat oleh polisi, maka ditunda sampai ada SP3 atau sampai Jokowi turun. Visa kunjungan yang unlimited,” kata Novel, kepada wartawan, Senin (12/6/2017).
Selama berada di negara yang terletak di Timur Tengah itu, Rizieq memboyong keluarga. Mereka akan menunaikan ibadah puasa, lalu, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di negara itu. Sampai saat ini, dia mengaku belum ada kepastian, kapan Rizieq akan kembali ke tanah air.
“Iya, bisa jadi begitu akan tetapi kalau Polri mengeluarkan SP3 secepatnya, maka secepatnya juga Habib Rizieq pulang,” kata dia.