News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Perampokan Davidson, Sang Penebar Paku Dapat Jatah Rp 14 Juta

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat perampokan dan penembakan terhadap Davidson Tantono (30) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, tengah dibersihkan pada Jumat (9/6/2017) malam. Davidson dirampok sekelompok orang dan ditembak di kepala hingga tewas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi akhirnya berhasil meringkus komplotan perampok bos koperasi Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Komplotan tersebut berhasil membawa kabur uang Rp 350 Juta.

Polisi mengatakan komplotan rampok yang menewaskan Davidson Tantono (30) selalu menggunakan modus menggembosi ban kendaraan korbannya.

Polisi menyebut komplotan perampok itu menggunakan paku khusus untuk menggembosi ban kendaraan korbannya.

T, seorang pelaku perampokan terhadap nasabah bank bernama Davidson Tantono (31), mendapat upah Rp 14 juta dari perannya sebagai penebar paku.

"Yang ditangkap itu, dapat Rp 14 juta. Yang berinisial T," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

T berperan sebagai penebar paku. Dia menaruhnya di dekat ban mobil milik Davidson. Paku yang disebar sudah dimodifikasi oleh pelaku.

Efektif untuk membuat ban kempes, sehingga dapat diperkirakan bahwa korban akan berhenti di lokasi tertentu.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan kasus tersebut. Sementara ini, baru T yang diketahui berapa jumlah nominal yang didapatnya.

"Kalau yang lain belum tahu dapat berapa persennya," ucap Setyo.

Setyo menuturkan, diduga setelah pembagian jatah hasil rampokan dari Davidson senilai Rp 350 juta, sebagian pelaku langsung melarikan diri ke luar Pulau Jawa.

"Mereka (para pelaku) habis dibagi-bagi dapat hasil itu, langsung bubar," katanya.

Seorang pelaku berperan sebagai mata-mata, seorang lainnya sebagai penebar paku.

Polisi menangkap kedua pelaku di dua lokasi yang berbeda, yakni di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dan di Lampung. Keduanya bukan pelaku utama penembak Davidson.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono menjelaskan ada juga pelaku yang berpura-pura sebagai nasabah bank.

Dia mengawasi korban potensial yang akan menarik uang dalam jumlah banyak.

Setelah mendapatkan target, pelaku tersebut akan memberikan informasi soal ciri-ciri target ke teman-temannya yang berada di parkiran bank. Korban menarik uang Rp 300 juta di BCA Green Garden.

"Orang itu hanya di dalam bank saja, melihat. Kemudian, setelah dia mendapatkan sasaran, kemudian yang mata-mata ini memberitahukan temannya yang ada di parkiran bank. Dia akan menyampaikan ada yang identitasnya seperti ini," paparnya.

Selanjutnya, informasi ciri-ciri target itu akan dibuntuti oleh pelaku lain yang menunggu di parkiran bank.

"Nanti kemudian, yang di luar akan berperan sebagai penyebar paku, itu ada," imbuhnya.

Penembak Masih Buron
Meski telah menangkap 2 pelaku terkait penembakan Davidson Tantono di SPBU Jalan Raya Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, saat ini polisi masih fokus mencari pelaku yang mengeksekusi korban.

"Dua kan sudah ditangkap, sekarang anggota masih di lapangan untuk mencari pelaku eksekutornya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

Argo mengatakan, tim gabungan dari Subdit Resmod dan Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh AKBP Aris Supriyono dan Antonius Agus masih di lapangan untuk melacak eksekutor tersebut.

Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa kawanan perampok di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah terlatih.

Argo menyampaikan hal itu karena para pelaku berani merampok di siang hari.

"Dia residivis sudah terlatih. Kami investigasi lewat saksi-saksi," ujar Argo.

Argo menuturkan, keempat pelaku perampokan di SPBU Daan Mogot adalah "pemain lama" yang sudah puluhan kali beraksi.

Menurut Argo, setiap kali beraksi, kawanan perampok tersebut kerap menggunakan modus menggembosi ban kendaraan korbannya.

"Ini lagi kami cek, sudah 20 lebih TKP. Jaringannya tidak hanya di Jakarta saja. Ini lagi kami kejar.

Sketsa Wajah
Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan merilis sketsa wajah salah satu terduga pelaku kasus penembakan terhadap Italia Chandra Kirana Putri (22) di Karawaci, Senin lalu.

Rilis sketsa wajah pelaku ini sekaligus untuk meminta kepada masyarakat agar segera menginformasikan kepada polisi jika melihat orang dengan ciri-ciri yang sama.

"Yang bersangkutan sudah jadi DPO (Daftar Pencarian Orang) atau buron di wilayah Polres Metro Tangerang. Kami minta partisipasi masyarakat agar segera melapor jika melihat orang ini," kata Harry.

Harry menjelaskan, gambar sketsa wajah salah satu pelaku ini terhimpun setelah polisi memeriksa sejumlah rekaman kamera CCTV di dekat tempat kejadian perkara.

Adapun sketsa yang baru disebar ini adalah pelaku yang mengendarai sepeda motor, bukan yang menembak Ita.

Pada Senin lalu, Ita memergoki dua laki-laki pelaku curanmor yang hendak merampok sepeda motor di pekarangan rumahnya pada siang hari.

Setelah memergoki dan mengusir pelaku dengan memukulkan sapu lidi, Ita ditembak dari jarak dekat oleh salah satu pelaku.

Ita pun tewas dalam perjalanan dirinya dibawa ke rumah sakit.

Sampai saat ini, polisi masih mengejar kedua pelaku.

Polisi mengaku sudah mengantongi identitas dan ciri-cirinya pelaku. Ciri-ciri pelaku diketahui berkat bantuan rekaman kamera CCTV dari beberapa rumah di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). (nis/kps/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini