TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplotan perampokan sadis yang mengakibatkan korban Davidson Tantono (30) meninggal dunia karena dirampok pelaku pada Jumat (9/6/2017) di SPBU, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat ternyata terkenal ulung.
Berdasarkan catatan kepolisian, sejak April 2017-Juni 2017, komplotan ini sudah malang melintang melakukan aksinya di lintas provinsi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan komplotan ini memang dikenal sadis dan kerap melukai para korbannya.
"Komplotan ini biasanya hanya melukai korbannya, tapi saat Davidson yang kemarin ini baru mereka membunuh sampai akhirnya mereka bubar, kabur masing-masing ke Lampung dan Bogor," ujar Agro, Sabtu (17/6/2017) di RS Kramatjati, Jakarta Timur.
Tidak tanggung-tanggung, setiap kali beraksi komplotan ini bisa membawa hasil puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Seperti saat merampok di Tangerang, komplotan ini mengantongi uang Rp 60 juta, di Cidahu Rp 60 juta, di Pesing, Jakarta Barat Rp 80 juta.
Selanjutnya di Pemda Bogor Rp 60 juta, di Kampung Melayu Rp 60 juta, di Taman Topi Bogor Rp 40 juta, Pasar Minggu Rp 70 juta, Kalimalang Rp 50 juta, Cikarang Rp 150 juta, hingga Kedung Halang Rp 100 juta.
Seperti diketahui dalam pengungkapan perampokan terhadap Davidson, polisi baru berhasil menangkap empat pelaku yakni DTK, IR, TP dan M.
Satu pelaku yakni IR, wakil kapten terpaksa ditembak mati petugas karena melawan saat hendak ditangkap di Bogor, Jawa barat.
Hingga kini, eksekutor atau kapten yang menembak Davidson masih diburu polisi.