Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta siap mengoperasikan koridor 13 bus Transjakarta yang memiliki trayek jalan layang antara Halte Tendean dan Halte Adam Malik yang dekat dengan kawasan Ciledug.
Namun ada kesulitan tersendiri yang harus dihadapi pengemudi atau pramudi untuk menjalankan bus di koridor ini.
Terutama mengenai konsistensi menghadapi jalur yang berada di ketinggian dan minimnya pencahayaan di malam hari.
Marlon Bernando, pramudi bus Transjakarta yang ditemui Tribunnews.com saat ujicoba koridor 13 di malam hari mengatakan dibutuhkan ekstra kewaspadaan dan nyali untuk mengemudi di trayek tersebut.
"Untuk melaju di koridor 13 memang butuh pramudi yang siap, untuk itu butuh banyak pramudi senior yang berpengalaman. Terutama untuk pramudi yang tidak takut ketinggian atau acrophobia, karena ada juga pramudi senior yang memiliki hal tersebut," ujarnya.
Karena memiliki tantangan yang lebih dibandingkan koridor lain, Marlon berharap ada tambahan insentif dari pengelola bus Transjakarta.
"Ya harapannya tidak jauh dari situ," ujar pramudi yang berpengalaman mengemudikan bus di jalur Trans Sumatera selama empat tahun tersebut sambil tertawa.
Ia pun menjelaskan walaupun berada di ketinggian sekitar 23 meter dari tanah di sekitar, koridor 13 tidak memiliki kesulitan yang jauh dibandingkan koridor lain.
"Titik paling sulit hanya di Kebayoran Lama, hanya butuh kewaspadaan karena belokan yang cukup tajam. Selain itu tak masalah sekalipun di malam hari, karena walaupun tak ada lampu, banyak penerangan dari gedung sekitar dan mata kucing (cat's eye) yang membantu," pungkasnya.