TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kecelakaan maut yang terjadi di tanjakan Cimande di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, tepat di depan pabrik PT Mayora Indah di Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabapaten Bogor, ternyata berawal dari niat baik hati sopir truk.
Namun nahas, niat baik itu berujung pada ringseknya lima kendaraan.
Menurut Iptu Asep dari Polsek Caringin, kecelakaan tersebut berawal dari satu unit truk Hino bernopol B 9199 BYU yang berhenti di Tanjakan Cimande.
Sang sopir berniat untuk kembali ke arah Ciawi, namun mengalami hilang kendali.
Truk yang dikemudikan sopir bernama Alfian (25) berhenti untuk membantu mobil milik rekan sopir yang sedang mogok di sekitar lokasi kejadian.
"Truk kemudian bergerak mundur ke belakang menabrak kendaraan Suzuki Cari Pick Up dan empat unit kendaraan lainnya yang datang dari arah Sukabumi menuju Ciawi," jelasnya.
Menurut rekan sopir truk, Sanudi (50), sopir bernama Siky Alfian (25) sedang menunggu sesuatu di sekitar Jembatan Cimande.
Ketika truk itu akan melaju, Sanudin sempat menegur Diky agar jangan berhenti di tempat tersebut karena lalu lintas yang mulai padat.
"Jangan dimajuin udah aja di situ aja nunggu mah, eh malah dimajuin itu truk, eh pas nanjak lurus, tiba-tiba ngebelesat mundur ke sini, padahal itu supirnya masih bawa mobil," ujar Sanudin.
Baca: Satu Keluarga Meregang Nyawa dalam Tabrakan Maut di Cimandeng, Bogor
Ia menduga hal itu terjadi karena rem angin rusak sehingga laju kendaraan sulit dikendalikan.
"Angin tekor, belum ngisi anginnya dia udah bawa maju itu truk," katanya.
Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang tewas dan dua lainnya luka-luka. Korban tewas dalam kecelakaan maut itu adalah kakak beradik. Menurut Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Iptu Asep Saepudin, kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Yang meninggal 3 orang, dua anak kecil dan sopir," ujarnya.