TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Peredaran narkoba di Bogor saat ini masih cukup tinggi. Bahkan, transaksinya sehari rata-rata mencapai Rp 1,5 miliar di bisnis haram itu.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor, Nugraha Setya Budhi menjelaskan, saat ini bogor berada di peringkat kedua peredaran narkotika diwilayah Jawa Barat.
Menurutnya, sasaran para pengedar barang haram ini bukan hanya orang dewasa, namun sudah masuk ke usia remaja dan anak sekolah.
Budhi melanjutkan, dari sekitar 34 juta penduduk Jawa Barat, sekitar 2,4% diantaranya atau sekitar 800 ribu jiwa terdeteksi positif menggunakan narkoba.
"Bogor berada diurutan kedua tertinggi se-Jawa Barat setelah Bandung," tuturnya, Selasa (11/7/2017).
Tak hanya itu, kata dia, peredaran narkoba jenis sabu di Bogor bisa mencapai 1 kilogram per-hari dengan nilai transaksi lebih dari Rp1,5 miliar.
"Bogor masih mengkhawatirkan. Karena penggunanya berada diusia produktif antara 15 hingga 50 tahun," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sejak tahun 2014 lalu, pengguna narkoba di Bogor cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Menurutnya, yang banyak terlibat kasus narkoba yakni pelajar dan mahasiswa.
"Kesulitan yaitu karena kebanyakan keluarga malu untuk melaporkan jika ada anaknya terlibat narkoba," kata dia.
Sehingga, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang keluarganya tersandung kasis narkoba untuk segera melapor ke BNN agar bisa direhabilitasi untuk penyembuhan korban.