News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuh Italia Chandra: Hidup Saya Sudah Tidak Tenang Lagi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudirman, pembunuh Italia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudirman (21) menyerahkan diri setelah melarikan diri dan bersembunyi di perkebunan di Lampung Timur.

Ia mengaku, sudah tidak tenang dan kerap was-was selama bersembunyi hampir satu bulan.

Sudirman alias MAN berperan sebagai 'joki' dalam peristiwa pembunuhan Italia Chandra Kirana Putri (23) 12 Juni 2017 lalu.

Pasca peristiwa itu, Sudirman bersembunyi di perkebunan, kediaman orang tuanya di Lampung Timur.

Terus berdiam diri di perkebunan, membuat hidupnya tak tenang. Saban hari diselimuti rasa cemas.

Tidurnya tak lagi nyenyak. Apalagi mendengar rekan perampokannya, sang eksekutor Saiful (25) tewas terkena timah panas.

"Saya sudah capek diam di ladang. Sudah tidak tenang lagi," kata Sudirman di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017).

Kecemasan Sudirman mencapai puncaknya. Ketika Senin (10/7/2017) dini hari, polisi melakukan penggerebekan dikediaman orang tuanya.

Pesan dari sang Ibu, yang membuat keputusannya bulat untuk menyerahkan diri ke polisi sore hari.

"Rumah sudah digerebek. Ibu nyuruh saya menyerahkan diri," ucap Sudirman.

Atas perbuatannya, Sudirman disangka melanggar Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dengan sengaja. Pidana penjara paling lama lima belas tahun.

"Saya mau tanggungjawab dengan perbuatan saya. Saya terima kasih Pak Polisi. Katanya, kalau menyerahkan diri, saya dijamin aman," kata Sudirman.

Peran Sudirman alias MAN adalah mengendarai motor atau memboncengi Saiful.

Penembakan Italia terjadi di Jalan Gunung Raung RT 002 RW 010 Blok B6 No 14 Perumahan Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Peristiwa ini bermula ketika Saiful dan MAN hendak mencuri sepeda motor Honda Beat bernopol B-3378-CFH di lokasi tersebut. Namun, hal itu diketahui pemiliknya sehingga korban berteriak ”maling”.

Pelaku kemudian berbalik arah dan langsung menembak korban. Tembakan tersebut mengenai dada dan tangan korban. Korban pun ambruk dan bersimbah darah.

Polisi telah berhasil meringkus kedua pelaku. Sang eksekutor, Saiful, tewas ditembak polisi, lantaran berusaha melakukan perlawanan berbahaya saat ditangkap di Lampung Selatan, Minggu (9/7/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini