TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum resmi dibuka Presiden Joko Widodo, Halaqah Nasional Alim Ulama yang digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) di Hotel Borobudur, Jakarta 13-14 Juli 2017 dimanfaatkan para ulama melakukan halal bi halal.
Sejumlah tokoh nasional datang dalam acara tersebut.
Di antaranya, Rais Aam PBNU yang juga Ketua MUI KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan.
Selain silaturahmi sejumlah tokoh tersebut memberikan pidato kebangsaan. Dimulai dari KH Maruf Amin, semua tokoh menyatakan bangsa dan negara Indonesia harus diselamatkan.
Menurut Kiai Ma'ruf, saat ini bangsa tengah menghadapi ujian berat. Pasalnya, ada kelompok yang menolak ideologi Pancasila tak henti-hentinya ingin memecah belah bangsa.
"Kelompok radikalisme, intoleran, terorisme benar-benar jadi ancaman bangsa," kata Kiai Maruf.
Untuk melawan kelompok-kelompok tersebut, kata Kiai Maruf, perlu komitmen dari para alim ulama serta seluruh elemen bangsa tetap mempertahankan NKRI.
"Makanya harus kita lawan," tandasnya.
Dilahirkan Majelis Dzikir Hubbul Wathon ini, lanjut Kiai Maruf, sebagai salah satu cara para ulama melawan kelompok-kelompok yang ingin memecah belah bangsa.
Megawati Seokarnoputri mengamini, saat ini ada kelompok-kelompok yang ingin memecah belah bangsa. Sangat disayangkan, jika bangsa dan negara yang ditegakkan dengan pengorbanan darah dan nyawa harus terbelah.
"Para pejuang, dari kalangan nasionalis dan ulama mati-matian ingin mempertahankan republik ini. Ya, masak harus direlakan begitu saja dihancurkan oleh kelompok yang tidak sepakat dengan Pancasila," katanya.