TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luar biasa. Jajaran Polda Metro Jaya yang bekerja sama dengan Kepolisian Taiwan menggagalkan penyelundupan 1 ton narkoba jenis sabu melalui pelabuhan di Anyer, Banten, Kamis (13/7/2017) dini hari.
Seorang gembong sindikat narkoba asal Taiwan, Lin Ming Hui, tewas ditembak polisi.
Sabu-sabu bernilai Rp 1,5 triliun tersebut masuk pantai di belakang Hotel Mandalika yang sudah tidak beroperasi selama lima tahun belakangan ini.
"Kami akan terus dalami dan kembangkan, termasuk terkait pemilik Hotel Mandalika. Ia akan kami tanya mengapa bisa masuk ke sini," kata Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan di Anyer, Kamis.
Sebanyak dua tersangka yang dapat ditangkap hidup yaitu Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sedangkan seorang lagi, Hsu Yung Li, dapat meloloskan diri dari Hotel Mandalika di Kampung Gudang Kopi, Anyer, yang menjadi lokasi penggerebekan.
Iriawan mengatakan Polda Metro Jaya dan Polda Banten akan menyelidiki apakah hotel itu sering digunakan para penyelundup narkoba.
"Yang jelas kami analisa mengapa lima tahun tidak beroperasi. Lalu dipakai apa hotel tersebut, apakah ada kaitan dengan pengelola hotel," kata mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Polri bekerja sama dengan dengan kepolisian Taiwan dalam mengungkap operasi sindikat narkoba internasional itu.
"Itu hasil dari pengembangan TKP (tempat kejadian perkara) di Jakarta. Kemudian kami melakukan penelusuran hasil kerja sama dengan Kepolisian Taiwan. Kami dapat menangkap satu ton sabu. Saya ulangi, satu ton sabu dan empat tersangka," kata Iriawan.
Ia bersyukur penyelundupan itu dapat digagalkan karena dapat menyelamatkan jutaan manusia.
Polisi menduga satu ton sabu-sabu yang sudah dibungkus dalam kemasan-kemasan itu akan diedarkan ke wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Iriawan mengatakan para penyelundup berencana membawa keluar sabu-sabu itu dari hotel menggunakan dua minibus.
Menurutnya, polisi telah memantau peredaran narkoba jaringan internasional itu sejak dua bulan lalu.
Menurutnya, tersangka Lin Ming Hui ditembak hingga tewas karena mencoba menabrak petugas. Lin diyakini berperan sebagai pengendali.
"Ya benar (mencoba menabrak petugas)," ucap Kasubdit 3 Dires Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara.
Kapolresta Depok, Kombes Pol Herry Heryawan, yang ikut dalam operasi penggerebekan itu mengatakan informasi awal didapat dari Kepolisian Taiwan.
"Awalnya, kami mendapatkan informasi dari polisi Taiwan bahwa akan ada 6 warga negara Taiwan yang membawa sabu dalam jumlah besar. Namun dari hasil pengungkapan kita ketahui ada empat orang warga negara Taiwan, cuma yang satu lagi kabur," kata Herry Heryawan.
Informasi tersebut diterima Polri sejak dua bulan lalu.
Kapolda Metro Jaya kemudian membentuk tim yang dimotori Direktur Narkoba Kombes Nico Afinta dan Kombes Herry Heryawan.
"Tim ini kami bagi-bagi tugasnya, ada yang bagian survailance (mengawasi) hingga penindakan," tambah Herry.
Bolak-balik ke Anyer
Tidak banyak data dan informasi yang didapat Polri terkait jaringan ini. Tim juga tidak mendapatkan nomor lambung kapal yang akan membawa barang tersebut.
"Kami hanya berdasarkan analisis data IT, ditemukan orang-orang yang diduga akan menjemput narkotika tersebut," ujar AKBP Bambang S Yudhaantara yang ikut dalam operasi tersebut.
Tim kemudian membuntuti orang-orang yang dicurigai. Mereka terpantau sering bolak-balik dari Jakarta ke Pantai Anyer, Serang, Banten, diduga melakukan survei lokasi.
"Ini membuat kami curiga, kenapa mereka sering bolak-balik dari Jakarta ke Anyer. Selama dua bulan itu, mereka bolak-balik Jakarta-Anyer bisa sampai 10 kali, sehingga ini menimbulkan kecurigaan," jelas jelas Bambang.
Hingga akhirnya pada Kamis dini hari kemarin, tim melakukan penyergapan pada saat akan memberangkatkan sejumlah narkoba itu menggunakan dua mobil.
"Mereka kami sergap saat membawa mobil berisi sabu dari Hotel Mandalika," tambah Bambang.
Belum diketahui kapal apa yang membawa sabu-sabu itu dari Tiongkok hingga sampai ke Pantai Anyer.
"Kemungkinan diangkut menggunakan kapal besar. Yang tertangkap ini hanya orang suruhan untuk menerima barang, sehingga belum diketahui apakah dari China lewat jalur laut Sumatera dulu atau ke mana," tambahnya.
Setelah berhasil disita, sabu-sabu yang dikemas dalam karung plastik itu dalam kondisi basah. Kemungkinan sabu diturunkan di tengah laut lalu ditarik ke darat menggunakan tali.
Setiba di pantai, sabu kemudian dimasukkan ke dalam dua mobil yang diparkir di dekat Hotel Mandalika.
"Begitu kendaraan mereka mau bergerak, kami langsung sergap," katanya. (tribunnetwork/den/coz)