TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Istri aktor senior Jeremy Thomas (45), Ina Indayanti, mengakui bahwa ia mengamuk karena emosi terhadap oknum aparat yang menganiaya anaknya, Axel Matthew Thomas (19).
Video tentang hal itu kemarin beredar luas dan menarik perhatian masyarakat.
Menurut Ina, emosinya memuncak ketika memergoki oknum polisi yang membawa Axel keluar dari Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7).
"Saat saya mencari, anak saya nongol dari loby atas, pas kita semua bersama polisi ada di pos. Mereka kepergok lah. Pada akhirnya polisi ketemu polisi. Sebelumnya kami laporin anak saya soal penculikan, karena dia gak ada kabar," kata Ina Indayanti saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/7).
Diakui Ina, ia tak bisa membendung kemarahannya saat itu. "Ya saya memarahi oknum polisi itu, ya seperti video. Saya sangat emosi," ujarnya.
Saat menghampiri oknum yang bersama dengan Axel saat itu, Ina mencium bau alkohol dari mulut oknum tersebut.
"Terus saya dorong, dan mereka bilang, 'jangan dorong saya, saya aparat'. Saya bilang 'eh kalau lo aparat, mulut lo gak bau alkohol dan mabok' gitu," tuturnya.
Emosi Ina memuncak. "Ya emosi lah saya, karena (mereka) nangkepin sambil mabok. Saya minta polisinya di tes urine karena mulut bau alkohol dan terus culik anak saya," ujarnya.
Menurut Ina, ketika bercerita kepada keluarganya. Axel mengaku dipaksa untuk mengakui kalau dirinya menggunakan narkoba.
Jika Axel tidak mengakuinya, maka akan terus mendapatkan siksaan. Karena Axel mengaku tidak pernah mengkonsumsi narkoba, ia berani jika dilakukan tes urin saat itu.
Tetapi, oknum itu tidak melakukan hal apapun. Malah terus memaksa Axel untuk mengaku dengan menggunakan kekerasan.
"Kalau memang ditangkap karena drugs (narkoba), kenapa gak langsung dibawa ke BNN. Akhirnya dia (oknum polisi) diem aja," ujar Ina.
Sepanjang Senin (17/7) kemarin, apa yang menimpa Axel itu ramai diperbincangkan orang. Sang ayah, Jeremy Thomas, juga melaporkan kasus itu ke Mabes Polri.
Laporan Jeremy diterima oleh Propam Mabes dengan nomor laporan SPSP2/2308/VII/2017/BAGYANDUAN, dengan isi laporan Perihal permohonan atas dugaan penyimpangan, yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai Satuan Narkoba Polres Bandara Sokarno-Hatta.
Ditodong-diborgol
Menurut Jeremy, dari pengakuan anaknya, kejadiannya berlangsung Sabtu (15/7) malam sekitar pukul 19.30 hingga 22.30 WIB. Axel dituduh melakukan tindak penyalahgunaan narkoba.
Jeremy menuturkan, awalnya, sekitar pukul 19.00 WIB, Axel mendapat telepon dari seorang temannya dan diminta datang ke Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan. Axel yang sedang berada di daerah Cilandak, kemudian menuju lokasi.
Sesampai di hotel tersebut, tiba-tiba beberapa orang yang mengaku anggota kepolisian Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta langsung menciduknya.
Namun kemudian, Axel dilepas setelah tak ditemukan barang bukti narkoba. Namun cowok itu sempat dianiaya oknum- oknum yang menciduknya.
Akibatnya, Axel harus dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia mengalami luka lebam pada hampir seluruh bagian tububnya, karena diduga disekap dan dianiaya oleh oknum aparat.
"Axel semuanya (luka). Dari lutut, punggung, kepala, rusuk, seluruh muka. Semua parah, ini penyiksaan dan ini brutal sekali," kata Jeremy Thomas saat ditemui di Gedung Propam Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/7).
Aktor senior itu juga menyebutkan, Axel mengalami trauma secara psikis. Pasalnya, ia tidak hanya dipukuli, namun juga ditodong dengan senjata serta diborgol.
"Sangat trauma secara psikologis lah. Anak ini sangat trauma dan tidak ngerti apa-apa, tiba-tiba dipukulin, disiksa, dan ditodongin senjata di kepala dan diborgol ke belakang dengan kondisi baju yang terbuka," ucapnya.
Jeremy menuturkan berdasarkan keterangan Axel, setidaknya ada empat dari delapan pria yang mengaku oknum polisi, yang menganiaya dirinya.
"Iya (pukulan) tangan kosong, tapi kalau dikeroyok beramai ramai dan ditodongin senjata. Yang ngeroyok total empat. Dalam ruangan ada delapan orang," jelasnya.
Pesan happy five
Sementara itu polisi menyatakan, sebelum melakukan penangkapan terhadap Axel, polisi menangkap JV, penyelundup happy five di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (14/7) lalu.
Saat itu JV membawa sebanyak 1.118 strip narkoba jenis happy five dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Dari 1.118 strip happy five, polisi menyebut bahwa salah satunya yang memesan adalah Axel Mathew Thomas, anak Jeremy Thomas.
"Terkait anak Jeremy Thomas, jadi begini, Jumat (14/7) di Terminal 3 Bea Cukai mengontak, ada penumpang dari Kuala Lumpur membawa 1.118 strip happy five dimasukkan kotak panadol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Senin (17/7).
Pihaknya, lanjut Argo, langsung mengamankan JV. Termasuk dengan DRW yang diduga juga pembeli.
"Ada pemesan lima orang, salah satunya anaknya Jeremy Thomas. Itu (uangnya) sudah transfer semua. Inisialnya AMT. Dari 1.118 strip itu nanti dibagi-bagi, ada yang sekian strip sekian strip, itu sudah ada tersendiri," kata Argo.
Polisi mengaku mengantongi bukti transfer dari putra Jeremy Thomas, Axel Mathew, untuk memesan narkotika jenis happy five. "Bukti transfer ada, sudah kita dapatkan," ujar Argo.
Atas dasar itu, polisi melakukan penangkapan terhadap Axel di Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7) malam.
"Kita lakukan penyelidikan, ternyata ada lima pemesan dan itu sudah transfer semua, termasuk anaknya Jeremy Thomas transfer Rp 1,5 juta," kata Argo.
Dibantah
Namun Jeremy membantah anaknya terlibat dalam pembelian narkoba jenis psikotropika happy five.
"Tidak ada. Bukti transfer boleh aja karena termasuk dalam internal mereka. Tapi anak itu (Axel) memang jualan baju secara online," katanya.
"Kalau transferan, misalnya beli sesuatu yang bukan produk, itu anak kan juga jualan baju online, semua orang berhak mau jualan apa aja," sambungnya.
Jeremy mengungkapkan, menurut sepengetahuannya, tidak ada transaksi Axel untuk membeli happy five selama ini.
"Kalaupun dia melakukan transaksi transaksi online, sekarang itu sangat wajar. Axel suka membeli baju online dan sepatu online. Dia juga suka menitip kepada temannya," ucapnya. (ari/suf/dik)