Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai perwakilan pemerintah Indonesia dalam pertemuan The Tenth ASEAN Ministerial Meeting on Youth (10th AMMY) dan The Sixth ASEAN Plus There Ministerial Meeting on Youth (6th AMMY +3) telah mempersiapkan berbagai hal untuk pertemuan puncak Menteri Pemuda AsEAN dan Mitra ASEAN yang akan dipimpin oleh Menpora Imam Nahrawi.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewabroto yang bertindak sebagai pemimpin sidang pada pertemuan Senior Offical Meeting menjelaskan dalam dua hari pertemuan delegasi pejabat tinggi AMMY dan AMMY+3 telah mencapai kesepakatan untuk mereview apa yang sudah dilakukan pada pertemuan di Kamboja 2016 tentang kerjasama kepemudaan dan kemitraan dengan negara-negara lain serta ruang lingkup kerja yang akan dibawa pada pertemuan puncak pada Kamis (20/7/2017).
"Kami mengdorong para delegasi untuk mengembangkan enterprenership untuk saling berbagi dan mengitegrasikan kerjasama dengan industri. Proliferating Youth Entrepreneurship In ASEAN Community atau menumbuhkembangkan kewirausahaan pemuda dalam Komunitas ASEAN kami angkat mengingat masalah krusial saat ini adalah pengangguran pemuda dan minimnya daya saing pemuda dalam kompetisi global," ungkap Gatot saat berbincang dengan media usai memimpin rapat delegasi di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Mantan Juru Bicara Kemenpora itu menambahkan, drafting atau resolusi yang telah disepakati (pada pertemuan SOM) selama dua hari akan dibawa pada pertemuan puncak pada Kamis (20/7) yang juga akan dihadiri oleh 3 menteri pemuda di ASEAN dan mitra ASEAN.
"Pak Menteri akan memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan puncak untuk mengesahkan dan mengetok palu hasil dari draf yang telah disusun dalam pertemuang pejabat tinggi. Pertemuan pada menteri itu hanya mengetok palu," tuturnya.
Gatot mengakui sebagai pemimpin rapat dari 9 negara ASEAN ditambah 3 negara mitra ASEAN tentunya banyak terjadi dinamika dari para delegasi dan sebelum memutuskan tentunya diperlukan keluwesan dan diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan yang terjadi.
"Yah kalau terjadi dinamika dalam pertemuan jurus saya adalah selalu mengingatkan semangat ASEAN yang mengedepankan kebersamaan dan menonjolkan kerjasama. Jurus itu mampu melunakan para delegasi. Dunia diplomasi adalah dunia saya. Judul besarnya adalah enterpreneurship dan menempatkan kaum muda berkontribusi mewujudkan Community ASEAN (Komunitas ASEAN) dan memposisikan pemuda sebagai pemimpin masa depan," papar jebolan Hubungan Internasional itu.
Sekrataris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Imam Gunawan pada kesempatan yang sama menjelaskan disela-sela para pejabat senior mempersiapkan pertemuan puncak, para delegasi AMMY dan AMMY+3 juga meluangkan waktunya untuk melakukan Ctiy Tour mengunjungi Jakarta Creative Hub yang terletak di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Digedung milik Pemprov DKI Jakarta ini menyedian kursus bagi anak muda yang ingin berwirausaha dengan program dan pelatihan entrepreneurship dan craftsmanship yang menghadirkan pakar-pakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kurator dan juga dilengkapi dengan mesin jahit, mesin bubut, dan lainnya.
"Pada waktu city tour saat mengunjungi Jakarta Creative Hub tentunya kami berharap bisa berbagi informasi mengenai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menggerakan anak muda agar menjadi orang-orang yang kreatif. Tak hanya itu, anak muda Indonesia juga diminta untuk dapat saling menginspirasi satu sama lain dalam membuka lapangan pekerjaan melalui industri kreatif yang dijalankan," urai Imam.
AMMY adalah pertemuan tingkat menteri bidang kepemudaan negara ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Thailand, dan Vietnam yang merupakan implementasi kesepakatan 12th ASEAN Summit”s Cebu Declarations Toward One Caring and Sharing Community Tahun 1992.
Selain itu, AMMY juga diikuti oleh para Menteri Pemuda dari negara mitra ASEAN yakni Jepang, Korea Selatan dan China atau AMMY +3.