News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perjalanan KRL Tujuan Jakarta Kota Berangsur Normal

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Kereta Rel Listrik (KRL) milik PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melitas di Kawasa Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017). PT KCJ memiliki target sebesar 1,2 juta penumpang per hari pada tahun 2019.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sempat terganggu karena KA Tegal Bahari mogok di jalur 2 Stasiun Cikini, kini berjalanan KRL relasi Bogor atau Bekasi untuk tujuan Jakarta Kota, sudah berangsur normal menurut Manager Komunikasi PT. KAI Commuter JAbodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa.

"Masih butuh waktu untuk mengurai antrian," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.

Perjalanan dari arah Jakarta Kota ataupun yang menuju Jakarta Kota dari Bekasi maupun Bogor, sempat terganggu pada siang tadi, sekitar pukul 10.30 WIB.

Hal itu disebabkan oleh KA Tegal Bahari yang mogok di jalur 2 stasiun Cikini. Alhasil jalur pun lumpuh.

KRL dari arah Manggarai menuju stasiun Cikini sempat lebih dari 30 menit tertahan di jalur masuk stasiun Cikini.

Sebagaian penumpang memilih untuk membuka paksa pintu KRL, dan melanjutkan perjalanan denganberjalan kaki di sisi rel.

Setelahnya KRL mundur ke arah stasiun Manggarai, dan penumpang dipindah ke rangkaian lain yang berada di jalur 5.

Eva Chairunnisa mengatakan perjaanan dari dan ke arah Jakarta Kota agak tersendat, karena harus memanfaatkan satu jalur.

"Untuk mengurai kepadatan di jalur lintas, maka operasional KRL relasi Bekasi (atau) Bogor tujuan Jakarta Kota, sebagaian perjalanannya hanya sampai Manggarai, dan sebagaian lagi tetap mengakhiri perjalanan di Jakarta Kota," ujarnya.

Setelah sekitar satu jam, KA yang tadinya mogok di stasiun Cikini sudah bisa disingkirkan dari jalur, sehingga berangsur-angsur perjalanan KRL dari dan menuju Jakarta Kota mulai normal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini