Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua bulan sudah Djarot Saiful Hidayat memegang kendali jalannya pemerintahan di Ibu Kota Jakartan pasca ditetapkannya Basuki Tjahaja Purnama menjadi tersangka kasus penodaan agama oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Ahok sapaan Basuki langsung digelandang ke rumah tahanan Cipinang, Jakarta Timur setelah hakim memutus dirinya dua tahun bersalah hari Selasa (9/5/2017) lalu.
Djarot yang menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, langsung menjabat pelaksana tugas sore hari setelah vonis Ahok dibacakan.
Banyak yang perbedaan gaya kepemimpinan Ahok dengan Djarot.
Salah satu yang hilang adalah warga yang mengantre untuk mengadukan permasalahan mereka ke Balai Kota DKI Jakarta setiap pagi.
Selain pola pengaduan, pemandangan warga yang berkumpul untuk menceritakan permasalahannya kepada Ahok, jarang terlihat dua bulan belakangan.
Djarot menbgubah pola dengan mengelompokkan mereka dalam lima antrean berdasarkan topik permasalahan, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, perizinan, permasalahan rusun dan permasalahan umum.
Meskipun demikian, Djarot tetap menyapa warga saat tiba dari rumah dinasnya di pendopo Balai Kota. Tapi Djarot tidak melayani satu per satu warga yang mengadu seperti Ahok.
Peran PNS DKI yang lebih banyak berinteraksi dengan warga yang mengadu. Sambil duduk di kursi dengan meja yang kayu, pengadu bisa mencurahkan persoalannya kepada pegawai yang sudah ditugaskan.
Perbedaan juga terlihat dari jajaran foto mantan gubernur Jakarta yang bertambah satu.
Foto Ahok terlihat menggunakan pakai dinas harian lengkap berwarna putih, berdampingan dengan mantan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi menjadi gubernur periode 2012-2014.
Selain itu standboot bergambar Ahok pun hilang. Hanya papan bergambar Djarot mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat yang berdiri ditengah dua ondel-ondel yang tersisa di ruang tamu Balai Kota.
Djarot Saiful Hidayat lahir di Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962. Politisi PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Djarot juga pernah dipercayakan sebagai Wali Kota Blitar, pada 3 Mei 2000 hingga 3 Agustus 2010, anggota DPRD Jawa Timur sejak 1999 hingga 2000, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Desember 2014 hingga 9 Mei 2017.
Masa jabatan Djarot bakal habis pada bulan Oktober 2017, sebelum digantikan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2017-2022 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.