TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita terlihat menatap kosong ke arah bangunan tempat tinggalnya yang kini rata dengan tanah.
Suliha, terlihat bingung usai melihat rumahnya harus dihancurkan lantaran berdiri di atas tanah yang rencananya akan dibangun Stadion bertaraf internasional itu, Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW).
Wajahnya menampakan kebingungan lantaran tidak tahu harus tinggal dimana usai rumahnya diluluhlantahkan eskavator.
"Iya saya kena (gusur) juga ini, bingung saya (mau kemana)," ujar Suliha, saat ditemui Tribunnews, di lokasi penggusuran Taman BMW, Papanggo, Jakarta Utara, Selasa (1/8/2017).
Wanita berusia 40 tahun itu mengaku telah tinggal selama satu tahun di lokasi itu dan membukan usaha pengumpulan kardus.
"Saya (tinggal) setahun di sini, lagian kan saya juga punya usaha pengumpulan kardus," jelas Suliha.
Saat Tribunnews menanyakan ultimatum yang disampaikan padanya untuk mengosongkan lokasi sebelum ditertibkan, Suliha pun sejenak terdiam.
Ia terlihat berusaha untuk mengingat kapan dirinya mendapatkan ultimatum tersebut.
Setelah terdiam sejenak, Suliha kembali melanjutkan kalimatnya, ia menyebut peringatan telah ia terima sejak sebelum bulan ramadan.
Namun usai mendengar kabar tersebut, ternyata penertiban tidak kunjung dilakukan.
"Kemarin yang sebelum bulan puasa itu ada kabar mau digusur, tapi nggak jadi," kata Suliha.