TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar kepolisian dan Dinas Perhubungan menindak tegas pengendara motor yang melanggar aturan dan membahayakan keselamatan.
Apalagi, beberapa waktu lalu Sandi mengaku hampir celaka karena ditabrak motor.
"Dua hari lalu saya hampir tertabrak motor di trotoar, lagi lari. Saya sepakat bahwa harus ditindak tegas, harus ada efek jeranya kalau sudah berulang kali," ujar Sandiaga ditemui di Yayasan Putra Fatahillah Jalan Kramat Sentiong Gundul, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017).
Sandiaga menyayangkan kesadaran pengendara akan ketertiban dan keselamatan masih rendah.
Motor naik trotoar dan melawan arah, kata Sandiaga, umum dilakukan.
Baca: Lindungi Hak Pejalan Kaki, Kini Ada Portal Berbentuk Huruf S di Jalan Kebon Sirih
Ia mengatakan jika memang terburu-buru, maka para pemotor sebaiknya berangkat lebih awal untuk menghindari macet.
"Kalau ingin memotong waktu, in a rush (terburu-buru), kenapa enggak leave early (berangkat lebih awal)? Supaya enggak membahayakan," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan dalam peradaban maju, pejalan kaki harus diprioritaskan.
Kedua, pengguna sepeda, baru kemudian pengendara.
Oleh karenanya, ia meminta trotoar disterilkan agar pejalan kaki bisa berjalan dengan aman dan nyaman.
Ia mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah mencanangkan Bulan Tertib Trotoar.
"Saya mengimbau dan berpesan pada para pelanggar peraturan itu untuk berhenti. Dan untuk itu harus ada penanganan harus ada enforcement-nya, efek jeranya," kata Sandi.
Penulis: Nibras Nada Nailufar
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Hampir Ditabrak, Sandiaga Minta Motor Naik Trotoar Ditindak Tegas