TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menegaskan kepada relawan untuk tidak meminta bagian sebagai upah karena telah memenangkan Anies dan Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Biasanya kalau sesudah pilkada, pendukung minta proyek, minta jatah. Kami ingin membangun budaya tidak boleh seperti itu," kata Mardani kepada pewarta usai memberi sambutan di hadapan relawan dalam acara silaturahim akbar Anies-Sandi dengan para relawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
Menurut Mardani, sebagai ujung tombak tim pemenangan yang menaungi para relawan di lapangan, dia hendak menanamkan etika berpolitik yang sehat.
Baca: Anies: Silaturahmi Akbar Bersama Relawan Akhiri Fase Perjuangan
Mardani juga menekankan pentingnya peran para relawan untuk tetap meneruskan nilai yang diusung Anies dan Sandi selama masa kampanye.
"Tidak ada yang boleh mengganggu Anies-Sandi, mereka itu sekarang milik seluruh warga Jakarta, bukan cuma pendukungnya. Makanya paling utama membangun etika itu, berkali-kali saya sampaikan dan Insya Allah saya tanggung jawab," kata Mardani.
Dia juga menegaskan, hal ini harus disampaikan secara terbuka karena sejak Anies-Sandi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih,
Mardani menerima laporan adanya sekelompok orang mengatasnamakan relawan yang minta jatah.
Mardani menyampaikan, jika memang ada kelompok relawan yang jelas terindikasi meminta-minta jatah seperti itu, relawan itu akan langsung dicoret dari jaringan relawan Anies-Sandi.
Penulis: Andri Donnal Putera
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Relawan Diingatkan untuk Tidak Minta Jatah kepada Anies-Sandi