TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarik ulur masalah pembebasan lahan di sekitar Jl Haji Nawi, membuat pembangunan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Haji Nawi dipastikan molor.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Konstruksi MRT, Silvia Halim saat melintasi lahan yang bermasalah tersebut, di Jl Haji Nawi, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
"Masalah pembebasan lahan ini masih berbelit-belit dan belum tuntas. Akibatnya beberapa target konstruksi harus diundur penyelesaiannya," ujar Silvia di dalam bus seraya menunjuk lokasi lahan bermasalah.
Berdasarkan penuturannya, terdapat 4 titik yang masih bermasalah dalam pembebasan lahan. Keempatnya berdekatan dan berada di sekitar Jl Haji Nawi.
Satu titik yang merupakan sebuah toko karpet, enggan melepas lahan dan menghargai lahannya sebesar Rp 150 juta per m², meski harga taksir tanah diperkirakan hanya sebesar Rp 30 juta per m².
Baca: Mantan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar Dituntut 12,5 Tahun Penjara
Satu titik lainnya bermasalah lantaran mantan pemilik lahan (lahannya telah dibayar oleh pihak MRT) mengaku tanah di depan lahan yang telah dibayar MRT masih berstatus miliknya.
"Bilangnya gitu terus kita (MRT) suruh bayar lagi di jalan itu, yang udah dipagari itu. Padahal menurut Pemprov DKI Jakarta, tanah itu sudah termasuk milik pemerintah," ujar Silvia yang mengenakan kemeja putih dengan rompi keselamatan berwarna kuning.
Pantauan Tribunnews.com, terdapat jarak antar jalur tiang konstruksi dengan tiang konstruksi lainnya di sekitar lahan bermasalah tersebut.
Di titik yang diakui oleh mantan pemilik lahan masih menjadi miliknya, tampak pagar berdiri di tengah jalan, di antara pembatas konstruksi milik MRT.
Terdapat sebuah tulisan di pagar yang memuat tulisan untuk tidak mengganggu lahan, bila tidak mau berurusan dengan
Akibat molornya pengerjaan ini, Silvia memastikan Stasiun Haji Nawi tidak akan beroperasi bersamaan dengan stasiun lainnya ketika itu dioperasikan pada Maret 2019.
"Tetap bisa lewat, namun tidak akan berhenti di stasiun Haji Nawi. Tapi untuk yang lain, saya optimis tetap akan sesuai target, Maret 2019 sudah bisa beroperasi," kata Silvia.