TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Al Hidayah di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, terlihat ramai, Minggu (27/8).
Di antara ratusan jemaah yang hadir di Masjid Al Hidayah kemarin, salah satunya adalah perwakilan agen First Travel, Zuhirman.
Dituturkan oleh Zahirman, sekitar dua minggu sebelum ditangkap, bos First Travel Anniesa Hasibuan mengakui 'dosanya'.
Baca: Tangis Pecah di Pengajian Calon Jemaah Umrah Korban First Travel
Dia sempat mengaku kesulitan dana.
Anniesa kemudian meminta para perwakilan agen First Travel mencari investor untuk memberangkatkan jemaah yang belum berangkat umrah.
Saat itu Anniesa mengaku sama sekali tidak memiliki dana untuk memberangkatkan jemaah umrah.
Baca: Belajar dari Kasus First Travel, Kemenag Diminta Mengaudit Biro Umrah
"Saat itu harus dicari dana segar. Bu Anniesa minta kita cari investor," kata Zuhirman.
Zuhirman mengatakan, saat itu ada enam perwakilan agen travel yang dipanggil Anniesa Hasibuan.
Pertemuan tersebut dilakukan di butik milik Anniesa kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan hanya dihadiri oleh Anniesa.
Baca: Duh! Gara-gara Umrah Gratis, Nama Maia Estianty Dikaitkan dengan First Travel
Bukan cuma itu, Anniesa juga sempat mengatakan bakal ada investor yang mau memberikan subsidi sebesar Rp 10 juta per jemaah.
Jemaah yang ingin berangkat kata dia diminta membayar sisanya sesuai dengan biaya umrah.
Minimal biayanya seperti yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp22 juta.
Baca: Sakit Jantung dan Menanggung Malu, Seorang Nenek di Garut Korban First Travel Meninggal Dunia
Zuhirman mengungkapkan, uang Rp 10 juta yang diberikan investor dan penambahan dari jemaah ini di luar Rp 14,3 juta yang telah dibayarkan.
"Ya diluar itu. Ini yang kita belum tahu sampai sejauh mana komitmen dia (Andika) untuk memberangkatkan. Kalau komitmen dia ada, ya mestinya bisa berjalan," kata Zuhirman.
Artikel ini sudah dipublikasikan di WARTA KOTA dengan judul: Bos Travel Sempat Minta Bantuan untuk Dicarikan Investor Supaya Jamaah bisa Berangkat Umrah