TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memanggil manajemen RS Mitra Keluarga Senin (11/9/2017) esok untuk mengonfirmasi kejadian yang sebenarnya menimpa bayi Tiara Debora.
Bayi berusia empat bulan itu meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres setelah disebut tidak menerima penanganan medis karena uang muka perawatan dari orangtua yang tidak mencukupi.
"Jawaban dari manajemen (RS) berbeda dengan (cerita) yang beredar di media. Hari Senin kami panggil bersama BPRS (Badan Pengawas Rumah Sakit), Kemenkes, dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk mencari kejadian yang sebenarnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/9/2017).
Debora sempat dirawat di RS Mitra Keluarga pada hari Minggu (3/9/2017) pekan lalu. Buah hati dari pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi itu dibawa ke RS karena sudah sepekan terkena flu disertai batuk.
Setibanya di RS pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.40 WIB, bayi Debora langsung diberi penanganan pertama oleh petugas jaga.
Namun, kondisinya belum pulih dan RS menyarankan agar Debora ditangani di Intensive Care Unit (ICU).
Keterangan yang berbeda adalah ketika Debora hendak dirawat di ICU.
Menurut Rudi dan Henny, mereka ingin anaknya segera dirawat tetapi pihak RS tidak bisa menerima Debora karena uang muka perawatan sekitar belasan juta belum bisa diberikan mereka saat itu.
Sementara pihak RS mengaku, justru Rudi dan Henny yang menolak anaknya dirawat di ICU dan meminta mereka mencari RS lain yang menerima pasien BPJS Kesehatan sehingga memakan waktu lama.
Selama mencari RS yang menerima BPJS tersebut, kondisi bayi Debora semakin parah dan kemudian meninggal dunia. (Andri Donnal Putera)
Artikel ini telah dipublikasikan di Kompas.com : Ada Perbedaan Cerita soal Debora, Dinkes DKI Panggil RS Mitra Keluarga Besok