News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Debora Meninggal

Hasil Temuan KPAI, RS Mitra Keluarga Lakukan Diskriminasi Pada Bayi Debora

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi Debora

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pertemuan tertutup dengan orangtua almarhum bayi Tiara Debora.

Bayi Debora meninggal karena diduga terlambat mendapatkan pertolongan medis di RS Mitra Keluarga Kalideres.

KPAI mengundang orangtua Debora Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, terkait kasus meninggalnya bayi berumur empat bulan itu.

Didampingi kuasa hukumnya, Henny dan Rudiantoro dipertemukan oleh Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty.

Baca: Manajer Timnas U-19 Minta Egy Maulana Cs Main Tanpa Beban

Dalam pertemuan yang dilakukan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sitti menyatakan kasus kematian Debora merupakan diskriminasi yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

"Pertama, bahwa kejadian yang menimpa bu Henny memang murni diskriminasi karena ada pembiaran, dan pembedaan perlakuan kepada anak," ujar Sitti kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Minggu (10/9/2017).

Rudiantoro Simanjorang dan Henny Silalahi (tengah), Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty (kanan), beserta kuasa hukum Henny dan Rudiantoro (kiri), saat melakukan pertemuan tertutup di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017). (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Menurut Sitti, berbelitnya urusan administrasi di rumah sakit, lantaran rumah sakit itu belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tidaklah tepat.

Pihaknya menemukan data bahwa RS Mitra Keluarga Kalideres sudah melakukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan pada Bulan September ini.

"Kedua, perlakuan ini diakibatkan oleh kemiskinan. Saya menemukan data bahwa ternyata RS Mitra Keluarga Kalideres ini sudah akan melaksanakan BPJS per bulan September. Artinya, pada tahap ini, pimpinan sudah tahu dong dia aturan-aturan yang berlaku dalam kerja sama dengan BPJS," ungkapnya.

Ketika seorang pasien tak mampu membayar biaya administrasi, sambung Sitti, mereka bisa saja diberikan pertolongan selama tiga hari.

Hal tersebut yang tak dilakukan oleh RS Mitra Keluaraga Kalideres.

"Misalnya ketika pasien enggak punya uang, dalam kondisi kegawatan itu bisa saja diberikan pertolongan maksimal tiga hari, tapi itu tidak dilakukan. Ketika anak dalam kondisi gawat, diketahui tak miliki dana, langsung dicoba dipindahkan ke RS lain yang memfasilitasi BPJS," tuturnya. (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini