TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah sedang membuka kesempatan bagi investor asing untuk ikut mengelola sampah di dalam negeri. Saat ini investor asal Amerika Serikat sudah melirik potensi sampah yang ada di Indonesia untuk dikembangkan menjadi energi.
"Dari Amerika ada perusahaan spesialis untuk investasi pengelolaan sampah. Mereka berinvestasi di beberapa negara dan tertarik kerjasama dengan Indonesia," ujar Deputi bidang Koordinasi Kedaulatan Kemaritiman Arif Havas Oegroseno di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Havas memaparkan investor asal negeri Paman Sam itu bisa bekerjasama dengan Bank Sampah di dalam negeri. Dampaknya kata Havas bisa membuka lapangan pekerjaan yang besar.
"Jadi bisa dikerjasamakan dengan bank sampah, pengepul jadi bisa menciptakan lapangan kerja baru," ungkap Havas.
Havas juga menyebut perusahaan komputer asal Amerika tertarik bekerjasama memproduksi plastik daur ulang. Sehingga plastik yang sudah digunakan tidak perlu dibuang.
"Kita sedang kembangkan kerjasama dengan sebuah perusahaan komputer di Amerika Serikat, membuat packaging dari plastik recycle," jelas Havas.
Havas menambahkan investor asing lainnya mengusulkan untuk mengolah semua sampah di Indonesia. Namun pemerintah memberi syarat agar bisa bekerjasama dengan perusahaan lokal.
"Jadi harus kerjasama dengan perusahaan lokal. Jadi ada beberapa mode yang bisa kita lakukan," ungkap Havas.