TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau warga DKI untuk bertanggungjawab dan disiplin dalam membuang sampah.
Ia berharap agar masyarakat tidak menambah pekerjaan petugas PPSU dan Pegawai Harian Lepas (PHL) untuk selalu membersihkan kali atau sungai di Jakarta akibat ulah oknum warga yang membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, jika warga bertanggungjawab pada kebersihan lingkungan mereka masing-masing, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bisa memberikan tugas lainnya pada PPSU dan PHL.
Satu diantaranya untuk melakukan pembenahan ibukota.
"Kalau (PPSU dan PHL) ini terus-menerus (bersihkan sampah di kali) kan tidak baik dong. Kita ingin kalau pembersihan sampah ini semakin ringan dilaksanakan, maka PPSU dan PHL bisa digalakkan untuk melakukan pembenahan kota," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Baca: Pelajar SMA di Bogor Tewas Akibat Tradisi Bom-boman Duel hingga Sekarat, Jadi Ajang Tontonan
Mantan Wali Kota Blitar itu pun kemudian menyebutkan contoh tugas yang bisa dikerjakan oleh PPSU dan PHL, yakni menata trotoar dan membersihkan tanaman yang rawan tumbang pada musim penghujan.
"Misalnya, menata trotoar, ataupun membersihkan tanaman yang rawan, jadi kami bisa berikan tugas tambahan," jelas Djarot.
Ia kemudian memaparkan bahwa selama ini PPSU dan PHL hanya disibukkan membersihkan dan mengangkut banyaknya sampah di Jakarta.
"Sekarang tugas yang paling banyak yang dilakukan oleh teman-teman kita itu, PPSU dan PHL itu ya membersihkan sampah," kata Djarot.
Politisi PDI Perjuangan itu pun menegaskan bahwa setiap hari dirinya menerima laporan terkait pekerjaan kedua kelompok petugas yang diberdayakan Pemprov DKI itu.
Laporan tersebut sesuai apa yang dikerjakan oleh PPSU dan PHL yang selalu membersihkan kali setiap pagi, dari banyaknya sampah yang dibuang warga secara sembarangan.
"Saya selalu update setiap hari, laporannya (kali) bersih betul kalau pagi," tegas Djarot.
Namun begitu, menjelang sore kali-kali tersebut kembali kotor karena oknum warga kembali membuang sampah di tempat itu.
Oleh karena itu, Djarot pun kembali mengingatkan agar warga menyadari tanggung jawab mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
"(Tapi) nanti kalau jam 13.00-14.00, itu mulai (kotor) lagi, nah ini perlu saya minta tolong pada masyarakat lingkungan untuk menjaga wilayahnya masing-masing," pungkas Djarot.
Terkair sanksi bagi oknum warga yang membuanh sampah di kali, Djarot telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk menindak mereka yang tertangkap.
Sanksi yang diberikan tidak hanya berupa denda, namun juga sanksi sosial yakni mengambil gambar wajah para oknum tersebut dan memajangnya di spanduk.
Spanduk tersebut kemudian akan dipasang di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan ditunjukkan pada masyarakat.
Tidak hanya itu, selain memunculkan wajah oknum pelakuk spanduk tersebut akan menampilkan tulisan 'Jangan Dicontoh, Perilaku Buruk Membuang Sampah Sembarangan'.