TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Delapan tahanan Polres Metro Jakarta Barat, kabur dengan menggergaji teralis ruang tahanan selama tiga minggu tanpa sepengetahuan petugas.
"Memotong enam belas besi. Pengerjaan berhari-hari, keterangan dilakukan selama tiga minggu," ucap Kasat Reskrim Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Suhermanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/9/2017).
Delapan tahanan itu melewati pagar menggunakan sarung.
"Sarung didapat dari Mushola Polres Jakarta Barat. Kan kalau salat itu dibagikan sarung. Mungkin dia enggak balikin," kata Suhermanto.
Ia mengatakan tindakan melarikan diri sudah direncanakan matang.
Baca: Tahanan Ini Sempat Hubungi Orang Pintar Usai Kabur dari Rutan Polres Jakarta Barat
"Yudi Romansyah, menjadi otak dibalik rencana kabur.YR juga menjadi kepala kamar. Karena setiap kamar tahanan mempunyai satu kepala kamar," ucap Suhermanto.
Suhermanto mengatakan ruang tahanan dalam kondisi baik dan baru saja direnovasi dengan menambah lapisan tembok.
"Gedung juga baru diperbaiki oleh Pak Kapolres . Dibuat teralis sampai tiga lapis. Ini ada kelengahan yang jaga, karena proses menggergaji juga lama," ucap Suhermanto.
Saat ini, polisi sudah menangkap empat dari delapan tahanan yang kabur.
Tiga orang ditembak oleh petugas yaitu Bagas Fathiono Ramadhan, Yudi Romansyah dan Franco Graizani Julizar.
Baca: Pesta Pernikahan Kahiyang Ayu Gunakan Catering Milik Gibran
"BR ditangkap di Cakung, melawan petugas, dilakukan tindakan terukur ditembak kakinya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.
Sedangkan, YR dan FG tewas ditembak saat hendak ditangkap, YR membawa senjata api rakitan dan FG merebut senjata petugas.
"Dilakukan tindakan tegas dan terukur, keduanya meninggal karena kehabisan darah saat perjalanan menuju RS Polri," sambung Argo.