TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seorang mahasiswa dari Universitas Bosowa (Unibos) mengaku terluka di punggung kiri akibat terkena tembakan peluru karet milik anggota polisi di Jalan Politeknik Pintu Nol Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (6/10/2017).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani, yang dikonfirmasi mengatakan, Arialdy (25) tertembak peluru karet di punggung sebelah kirinya, aparat kepolisian sedang membubarkan ratusan anggota geng motor yang melakukan balap liar.
Menurut Dicky, pada Jumat (6/10/2017) dinihari, anggota unit 2 Turjawali Subdit Gasum Dit Sabhara Polda Sulsel hendak membubarkan aksi balap liar di Jl Urip Sumoharjo.
Namun, polisi malah mendapat perlawanan dan serangan dari kelompok geng motor yang berjumlah ratusan orang.
"Bermula saat personel standby di Pos Lantas Fly Over dan menerima laporan dari masyarakat bahwa di Jl Urip Sumoharjo tepatnya depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) terjadi aksi balap liar yang dilakukan oleh ratusan anggota geng motor. Polisi langsung ke lokasi, namun mendapat pelawanan dan diserang dengan menggunakan batu serta panah.
Baca: OTT KPK Jumat Malam Menangkap Petinggi Pengadilan Tinggi Sulut dan Anggota DPR
Saat terjadi penyerangan tersebut, lanjut Dicky, polisi membalas dengan melepaskan tembakan peringatan dengan mengunakan peluru karet. Namun karena suara peluru karet terlalu kecil, sehingga anggota geng motor tetap melakukan penyerangan.
"Di saat situasi tidak memungkinkan, polisi kembali melakukan tembakan mengunakan flash ball untuk mengurai geng motor tersebut. Ratusan anggota geng motor pun membubarkan diri dan situasi di lokasi menjadi kondusif serta arus lalulintas kembali lancar," tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Dicky, polisi di lokasi menemukan motor dinas milik Brigpol Aries Bayu tertancap panah.
"Jadi apa yang dilaporkan mahasiswa tadi ke Polda adalah bohong alias tidak sesuai fakta di lapangan. Mereka bentuk opini seolah-olah mereka adalah korban. Polisi sudah bertindak dengan benar dalam menjaga situasi yang aman di Kota Makassar dari gangguan geng motor yang meresahkan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Bosowa, Arialdy (25) terluka di punggung sebelah kirinya akibat terkena tembakan peluru karet. Korban mengaku, dirinya ditembak oleh anggota polisi.
Beruntung, peluru karet yang mengena korban tidak tembus terlalu dalam. Korban pun telah melaporkan peristiwa ini ke Propam Polda Sulsel dengan membawa bukti peluru karet yang sempat bersarang di punggung sebelah kirinya.
Baca: Sabtu Dini Hari Longsor di Pangandaran, Satu Keluarga Tewas Tertimbun
Korban yang terbaring tengkurap di Asrama Himpunan Pemuda, Pelajar Mahasiswa Maros mengaku ditembak saat anggota Polisi berseragam saat mengendarai motor bersama seorang rekannya. Saat itu, dirinya hendak pulang ke Asarama tempat tinggalnya yang tak jauh dari lokasi penembakan.
"Saya baru pulang kerja skripsi bersama teman, Jumat dinihari tadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat melintas di Jl Urip Sumoharjo tiba-tiba dihadang anggota polisi berseragam. Polisi itu pukul kami pakai kayu," ungkapnya.(Kontributor Makassar, Hendra Cipto)
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Mahasiswa Mengaku Tertembak Peluru Karet, Polisi Bilang "Bohong"