TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dua hari sebelum pabrik kembang api kawat tempat Said bekerja meledak, istrinya bermimpi melihat kerumunan orang berpakaian putih.
Namun Said yang tidak tahu artinya hanya mengiyakan cerita istrinya tanpa punya firasat apapun.
"Kalau firasat, istri ada. Istri sih mimpi ngelihat orang banyak pake baju putih-putih semua," ungkap Said.
Saat kejadian istri Said tengah berada di rumah kontrakan mereka bersama putrinya di kawasan Dadap Kabupaten Tangerang.
Selain itu salah satu kerabat Said juga sempat bermimpi bulu matanya copot di hari yang sama dengan cerita istri Said.
"Keluarga juga ada, mimpi bulu matanya rontok, tapi nggak semua," kata Said.
Saat kejadian, Said juga menceritakan bahwa beberapa rekannya sesama pekerja yang tewas juga tampak murung ketika pagi.
Menurut Said, tidak biasanya rekan-rekannya itu seperti itu.
Biasanya, rekan-rekannya sangat bersemangat untuk bekerja di pabrik depan SMPN 1 Kosambi Kabupaten Tangerang.
Itu karena di pabrik milik PT Panca Buana Cahaya Sukses itu banyak pekerja perempuan yang masih muda. Selain itu, Said juga mengungkapkan bahwa memang beberapa temannya yang meninggal tengah dekat dengan pekerja perempuan di pabrik itu.
"Kalau itu si ada juga. Kayak merenung aja mukanya. Biasanya semangat, "ayo woy! Ngeliat cewek banyak!" ini mah merenung aja nggak kayak biasanya," ungkap Said menirukan suara teman-temannya.
Dari kejadian itu, menurut Said terhitung tiga orang sahabat Said meninggal.
Mereka adalah Gugun Gunawan, Mayong, dan Aldi Pramuji. Said merasa sangat sedih karena ketiga sahabatnya itulah yang biasa berbagi cerita setiap harinya ketika bekerja di pabrik tersebut.