TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pekan terakhir ini pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dinilai semakin sulut diatur.
Bahkan mereka menggunakan trotoar untuk menjajakan dagangannya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno (Sandi), mengakui hal tersebut dan menyatakan pesimistis bahwa penataan PKL dapat berhasil dengan cara yang selama ini dilakukan.
Hingga saat ini, katanya, Satpol PP DKI hanya mengedepankan sikap represif.
Melakukan penangkapan lalu menyidangkannya di pengadilan.
"Tapi saya tanya ke Wakasatpol PP. Sehabis sidang, berapa banyak PKL yang kembali berdagang di trotoar? Ternyata 100 persen. Semuanya kembali ke sana," kata Sandi kepada wartawan usai mengikuti lari sejauh 21 Km di Jakarta Marathon 2017 kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2017).
Baca: Pesan Lulung kepada Satpol PP Jika Tertibkan Pedagang Tanah Abang
Menurut Sandi, hal itu menunjukkan cara yang selama ini dilakukan untuk menata PKL di Tanahabang tidak efektif.
"Definisi kegilaan itu adalah apabila kita mengulangi hal yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda," kata Sandi.
Makanya, kata Sandi, perlu terobosan baru untuk menata PKL di Tanahabang.
"Mohon bersabar. Beri kami waktu. Saya juga tak mau terburu-buru menyampaikan langkah sebelum matang," jelas Sandi.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw