News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komplotan Dukun Palsu Spesialis Maling Motor Ojek Online Diringkus

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Iwan Kurniawan, saat menghadirkan komplotan dukun palsu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polrestro Jakarta Selatan meringkus komplotan pencuri sepeda motor sepasialis ojek online yang sudah beraksi lebih dari setahun.

Dengan modus menjadi dukun, komplotan ini sudah mencuri puluhan unit sepeda motor dengan modus yang sama di seluruh kawasan Jakarta sejak April 2016.

"Tujuh tersangka yang terlibat dalam kasus ini sudah kami tangkap pada 15 Oktober pekan lalu," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Iwan Kurniawan pada Senin (30/10) dalam gelar perkara.

Baca: Andien Mudah Menghapal Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Dari tujuh tersangka yang dibekuk, pelakon utama dukun palsu adalah pria bernama Aris Nasution.

Enam tersangka lainnya memiliki peran lain. Tiga tersangka lain, yakni James Reinhard, Firmansyah, dan Irfan berperan sebagai pasien sang dukun.

Sementara tiga tersangka sisanya, yakni Oki Guntur, Kurniadi, dan Panggih berperan sebagai pengantar dan penadah sepeda motor.

"Semua motor yang dicuri diserahkan pada Oki. Oki lalu membawa motor ke Terminal Pulo Gadung, lalu diangkut oleh Kurniadi yang berprofesi sebagai sopir bus AKAP tujuan Pati, Jawa Tengah. Sesampainya di Pati, motor dijual kepada Panggih," kata Iwan.

Dari pengakuan para tersangka, kata Iwan, kelompok ini selalu menggunakan jasa ojek online tanpa memesan lewat aplikasi.

Kasus terbaru, kata Iwan, adalah tanggal 14 Juli, di mana seorang sopir ojek online bernama Dedy (41) menjadi korban.

Kala itu, Dedy yang sedang mangkal di Jalan Kemang Dalam, Mampangprapatan dihampiri oleh tersangka James.

"Tersangka ini memohon korban mengantar dia ke sebuah gang yang ditinggali oleh dukun yang biasa dipanggil Pak Haji. Ia minta diantar dengan segera karena mengeluh sedang sakit," kata Iwan.

Percaya dengan omongan tersangka, Dedy pun mengantar James ke sebuah gang kecil yang ditunjuk James. Di sana, Aris yang berperan sebagai Pak Haji sudah menunggu.

Di dalam gang, sandiwara ala sinetron pun dimulai. James menceritakan keluh kesah penyakitnya kepada sang dukun palsu.

"Tersangka Aris lalu meminta korban mengantarnya ke sebuah tempat untuk mengambil dua helai daun. Tapi sesampainya di lokasi daun, Aris kembali meminta Dedy kembali ke gang," kata Iwan.

Sesampainya di gang, gantian Aris yang menyuruh Dedy mengantar James ke tempat daun yang ditunjukkan. Masih percaya pada drama para penjahat, Dedy tanpa menaruh curiga lalu mengantar James.

Kembali ke lokasi daun, James lalu memetik asal dua helai daun yang ada di sana. Di sinilah pencurian motor dilakukan.

"Tersangka James meminta Dedy turun dari motor untuk menginjak sehelai daun sesuai titah Aris si dukun palsu. Satu helai lagi harus diantar kembali ke Aris yang menunggu di gang. James pun meminta Dedy untuk meminjamkan motornya. Tersangka pun lalu kabur dengan motor korban, " kata Iwan.

Sadar sudah ditipu mentah-mentah, Dedy pun melapor ke polisi.

Dari hasil laporan dan pengembangan, polisi akhirnya meringkus para pelaku di Jalan H. Dogon, Blok G I No. 7, Kelurahan. Pondok Kelapa, Duren Sawit Jakarta Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini