News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pabrik Petasan Terbakar

Tukang Las Pemicu Kebakaran Pabrik Kembang Api Belum Kunjung Ditemukan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Komandan Disaster Victim Idenrification Mabes Polri, Kombes. Pol. dr. Yusuf Mawadi (tengah) saat press release 13 jenazah korban kebakaran PT. Panca Buana Cahaya Sukses pada Selasa (13/10/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian telah menetapkan tukang las Subarna Ega (25) sebagai tersangka atas kasus kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, di Kosambi, Tangerang, Banten, yang menelan korban tewas mencapai 50 pekerja pada Kamis (26/10) lalu.

Namun, enam hari berlalu, kepolisian belum berhasil menemukan keberadan dan nasib dari Subarna.

Kepolisian belum menemukan Subarna Ega di antara 46 korban luka yang dirawat di tiga rumah sakit di Tangerang. Dan kepolisian juga belum bisa memastikan ada atau tidak Subarna di antara 45 kantong jenazah dan 4 kantong potongan tubuh (body part) yang diidentifikasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Belum ada jenazah yang teridentifikasi atas nama Subarna Ega," ujar Wakil Komandan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Yusuf Mawadi, di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (31/10).

Yusuf menjelaskan, meksi ada anggota keluarga Subarna Ega yang telah mendatangi RS Polri, namun hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan contoh atau sampel Deoxyribonucleic Acid (DNA) dari mereka.

Sampel DNA tersebut diperlukan untuk dibandingkan dengan data postmortem yang sudah didapatkan tim dari para jenazah korban kebakaran tersebut.

Syarat sample DNA pembanding tersebut haruslah berasal dari keluarga kandung di atas yakni ayah dan ibu kandung. Sample DNA pembanding juga bisa berasal dari keturunan sejarah atau di bawahnya, seperti kakak, adik, atau anak kandung.

"Keluarganya sudah datang. Namun, keluarganya yang datang kadang itu adik ipar, kakak ipar, dan itu tidak bisa," jelas Yusuf.

Menurutnya, sejauh ini keluarga Subarna yang datang baru melaporkan ciri-ciri fisik seperti tinggi badan, bentuk tubuh, dan pakaian yang dikenakan kali terakhir.

Kini pihak DVI tengah mencoba menghubungi pihak keluarga Subarna untuk mendatangkan keluarga yang memenuhi syarat.

Baca: Panglima TNI: Indonesia Akan Beli 11 Sukhoi untuk Perkuat Pertahanan Udara RI

Baca: Anies Baswedan: Pemasukan Pajak dari Alexis Tidak Ada Artinya Dibandingkan Tegaknya Aturan di DKI

Sementara itu, istri Subarna, Nur Kuraisin (39) memberikan keterangan berbeda. Nur mengaku anggota keluarga telah melapor dan memberikan data ke pihak DVI di RS Polri. Bahkan, ayah kandung Subarna, Castim, telah dilakukan pengambilan sampel DNA sehari setelah kejadian.

"Saya melapor hari Kamis, pas hari kejadian itu. Kalau bapak kandungnya hari Jumat dan sudah tes DNA," ungkap Nur saat dihubungi.

Meski begitu, Castim tidak sempat menceritakan proses pengambilan sample DNA-nya kepada Nur karena langsung pulang ke rumah keluarga di Subang, Jawa Barat.

Nur mengaku sudah ikhlas dan dapat menerima jika memang suaminya, Surbarna Ega, telah meninggal. Namun, ia masih terus mengharapkan kepastian fisik dari suaminya tersebut.

"Tadi juga saya sudah telpon ke RS Polri. Tapi katanya belum bisa kasih kepastian," ucap lirih Nur. (gta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini